Bagaimana Jika Kader Persis Ikut Pencalonan Legislatif? Berikut Jawaban Ketum PP Persis

oleh Reporter

04 Februari 2019 | 12:31

Bandung – persis.or.id, Persatuan Islam (Persis) menilai siyasah (politik) sebagai alat untuk penunjang dakwah dan hal itu diperbolehkan di jamiyyah Persatuan Islam selama kader menaati mekanisme yang sudah diatur.
Seperti itu prolog dari Ketua Umum PP Persis KH. Aceng Zakaria, mengawali jawaban atas pertanyaan bagaimana jika ada kader-kader Persis yang terjun dalam politik praktis dengan mencalonkan sebagai anggota Legislatif baik di kancah nasional maupun daerah.
KH. Aceng Zakaria menerangkan, ada mekanisme di internal Persatuan Islam yang dari awal sudah dikoordinasikan oleh bidang garapan siyasah di bawah bidang jamiyyah.
“Kami mengakomodir kader yang ingin terjun di bidang politik, semuanya akan dikoordinir oleh sistem mekanisme dibawah arahan bidang Jamiyyah PP Persis”, ungkapnya, Senin (04/02/2019).
Ketua Umum PP Persis itu menyebutkan bahwa terjun ke politik praktis merupakan hak pribadi kader.
“Namun karena mereka kader jamiyyah, maka kita harus memberikan panduan-panduan dan nasehat-nasehat agar tetap lurus dalam niatnya”, ujar KH. Aceng Zakaria.
Sebagai Ketua Umum PP Persis, beliau kembali mempertegas komitmen para kadernya, agar ghirah politiknya semata-mata karena dakwah.
“Bahkan yang bukan anggota pun misal mereka dari keluarga anggota atau simpatisan Persis kita undang, kita beri nasihat, pandangan dan arahan”, tambahnya.
Bagi KH. Aceng Zakaria bukan persoalan masalah politik praktisnya, tetapi titik perhatiannya lebih pada panduan akhlak dakwahnya ketika mereka terjun ke bidang politik, harus diingatkan tujuannya adalah untuk kemaslahatan ummat.
Terkait admistratif, para kader diharuskan untuk non-aktif dulu dari jabatan jamiyyah selama masa kampanye, agar mereka fokus dan tidak terbagi. Lebih jauhnya lagi agar tidak ada konflik off interst atau tidak ada konflik kepentingan disana.
“Pesan kami kepada para calon anggota legislatif dari jamiyyah Persis agar dapat menjaga akhlakul kharimah di dalam mereka mejalankan misi visinya serta menjaga visi misi dakwah jamiyyah Persis. Jadikan poitik ini sebagai wasilah dakwah bukan tujuan”, tegas KH. Aceng Zakaria.
Beliau melanjutkan pesannya agar menjalani sebuah proses politik dengan akhlak Islam terlebih dahulu. “Mereka harus meninggalkan money politik, tidak terpancing dengan isu-isu, tidak menempuh cara kotor dan menghalakan segala cara didalam mereka memperoleh suara untuk mencapai tujuannya”, tambahnya.
KH. Aceng Zakaria mengamanatkan kepada kader yang berhasil memenangkan kursi di Legislatif agar bisa mewarnai dan membawa misi dakwah Islam di parlemen sehingga ini menjadi bagian jihad mereka.
Diagendakan pada masa akhir kampanye, Ketua Umum PP Persis akan menghimpun para kadernya yang terjun politik serta memberikan nasehat agar betul-betul menjadi bekal mereka nantinya terjun di medan politik.
Yang harus di ingat, Kata KH. Aceng Zakaria, kekuasaan itu milik Allah dan Allah lah yang memberikan.
“Kalau Allah memberikan amanah maka tidak ada yang bisa menolak, maka Allah tidak menghendaki maka tidak ada seorangpun yang tidak memaksa, ini harus dipegang teguh oleh semua kader terutama yang maju pada medan pemilihan legislatif”, jelasnya.
Jika kesadaran tersebut dibangun, menurut KH. Aceng Zakaria para kader bisa lepas dari sifat sombong dan menjadikan itu sebuah lahan dakwah yang baru.
Namun ketika Allah tidak menghendaki mereka menjadi anggota legislatif itupun tidak menjadi suatu musibah.
“Mungkin kecewa sebagai manusiawi ada, tapi tidak lantas mereka berhenti perjuang di medan dakwah”, pungkasnya. (HL/TG)

Reporter: Reporter Editor: admin