Beredar Isu Kampanye pada Silatbar Alumni Pesantren Persis, Jeje Zaenudin: Tidak Mungkin Mengorbankan Nama Besar Persis

oleh Reporter

25 Maret 2019 | 09:51

Bandung - persis.or.id, Satu pekan menjelang acara Silaturahmi Akbar (Silatbar) Alumni Pesantren Persatuan Islam. Wakil Ketua Umum PP Persis menegaskan esensi dalam silatbar telah diagendakan sebelum isu pemilu. Hal tersebut menyusul beredarnya isu soal acara yang menjadi gerak politik Persis.

“Konsep dasar Silatbar ini adalah bagaimana menghimpun potensi alumni Pesantren  yang sudah sedemikian banyak itu bisa terkodinasi dan terakomoidir dalam gerak lagkah dakwah jamiyyah, sehingga menjadi sebuah kekuatan yang bisa di gerakan untuk kepentingan dakwah yang lebih besar, ini adalah inti dari silatbar,” ungkap Jeje kepada persis.or.id Senin (25/3/2019).

Jeje yang juga menjadi penanggung jawab silatbar ini menambahkan awal munculnya silatbar ini diketahui jauh sebelum beredarnya acara deklarasi yang mengatasnamakan alumni Persis mendukung kepada pasangan calon Presiden nomor urut 01 di Bandung beberapa waktu lalu. Ia menampik jika silatbar menjadi acara tandingan acara deklarasi tersebut.

“Agenda acara Silatbar yang in syaa Allah pada Ahad 31 Maret 2019 digedung BPPT Jakarta ini lebih dulu dari pada acara Deklarsai alumni mendukung salah satau paslon tersebut, persiapannya sejak bulan Desember tahun lalu, digodok dan dipikirkan lebih matang dengan berbagai pertimbangan,” jelasnya.

Walaupun acara ini ada diakhir masa kampanye Jeje menyatakan dengan tegas bahwa acara ini bukan acara politik, tidak mungkin karena yang pertama adalah gedung BPPT adalah milik Pemerintah kecuali mendukung petahana itu umpanya dan yang kedua panitianya juga tidak semuanya alumni secara pilihan politik mendukung yang sama dan yang ketiga acara ini ada dipusat pemerintahan di Jakarta Pusat hanya beberapa Kilometer saja dari Istana Negara tidak mungkin kita melaukan manuver politik.

“Ini akan mengorbankan citra Persatuan Islam yang secara lembaga sudah mengambil sikap netral pada Pilpres tahun ini,” tegasnya.

Penulis buku Politik Hukum Islam tersebut menyatakan konsep acara akan membahas soal bedah buku dengan mendatangkan pembicara mantan ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashidqi dan Ustadz Bactiar Nasir. Pembicara ditentukan sebagai pembanding buku karya Jeje.

“Jadi gagagsan awalnya dibulan Desember itu forumnya adalah bedah buku pembicaranya ada tiga orang yaitu saya, Jimly Ashidieq sebagai pengantar dan Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) sebagi pembanding. Kenapa UBN karena kedekatan secara pribadi kepada saya dan beliau selalu komitmen dengan kegiatan Persis,“ tuturnya.

UBN selalu respek kepada Persis dan beliau berkomitmen ketika ada undangan dari Persis beliau in syaa Allah siap hadir.

Soal sumber dana acara silatbar, Jeje mengaku ada beberapa calon legislatif yang ingin berkontribusi. Namun pihak panitia menolak dengan alasan kenetralan Persis, sehingga panitia mengandalkan sponsor untuk acara ini.

“Penawaran banyak dari partai maupun para calon legislatif untuk mensposori acara ini, tetapi semua kami tolak karena kami tidak mau mengorbankan ini semua,” tambahnya.

Dikarenakan ada isu-isu yang berkembang bahwa acara ini kental dengan isu politik mendukung ke salah satu paslon capres dan cawapres ada beberpa calon sponsor yang berada dibawah naungan BUMN menarik diri untuk mensposori acara silatbar ini, karena ada tekanan dari pihak-pihak tertentu, katanya.
“Dana ini murni hasil kerja panitia bekerja sama dengan bebeapa iklan sponsor dan harga tiket tanda masuk daripada peserta,” pungkasnya (HL/RFY)

Photo: Persis Photography

Reporter: Reporter Editor: admin