Bandung -- persis.or.id - Hari pertama Diklatsarnas bertepatan hari Jum'at (14/12). Usai melakukan serangkaian seremoni pembukaan dan materi Diklat, siswa Diklatsarnas telah menyusun shaf dengan rapi. Dan tepat pukul 11.46 WIB khatib memulai khutbahnya.
Dalam kata pembuka KH. Salam Russyad, sebagai khatib mengingatkan, bahwa "Ini adalah waktu yang baik untuk mengingatkan kita dalam meningkatkan kualitas iman dan taqwa", ungkap pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan. Seruan taqwa mengalir dalam pesan pembuka khutbahnya. Tentu dapat dimaknai bagi siswa Diklatsarnas, ini salah satu jalan menuju peningkatan taqwa. Jadikan Diklatsarnas ini sebagai wadah menempa kekuatan iman dan taqwa.
Sosok khatib yang bersuara lantang ini menamatkan pendidikan menengahnya di Pesantren Persis Bangil memberi nasihat, bahwa Allah Ta'ala mencintai para pejuang dalam shaf yang rapi. Dan dalam Diklatsarnas ini, siswa Brigade dilatih dengan konsisten untuk senantiasa menjaga barisan dengan baik.
Khatib, yang kini membina Ma'had Tahfidz Al Qur'an di Brebes itu, mengingatkan supaya pembuktian keimanan itu dengan ketaatan mutlak kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Buktikan iman itu meski ringan atau berat langkah untuk mewujudkan ketaatan. Dalam khutbahnya itu ia mengutip ayat al Qur'an.
اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. At-Taubah 9: Ayat 41)
Ia mengingatkan, "Bagi mu'min tidak ada kata 'TIDAK'", pekiknya dengan gaya tegas dan suara lantang. Agar setiap mu'min mempersiapkan diri, harta, dan nyawa sekalipun semata-mata untuk Allah 'Azza wa Jalla. Beliau kemudian menyambungnya dengan ayat tentang perdagangan seorang mu'min dengan Allah Ta'ala.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ
"Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?" (QS. As-Saff 61: Ayat 10)
Kita melakukan perdagangan dengan konsep yang ditetapkan Allah Ta'ala. Bagaimana bentuk perdagangan itu?
تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ ۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,"
(QS. As-Saff 61: Ayat 11)
Dengan ayat ini, "Jangan mengaku mu'min bila kita enggan berjihad di jalan Allah Ta'ala", tegasnya. (/Nas)