Bandung — persis.or.id - Shurulkhan Persatuan Islam gelar Daurah Nasional Khaidam dan Lanah dengan mengambil tema “Shurulkhan untuk Persatuan Islam di aula kantor Persis Bandung, pada Sabtu- Ahad (5-6/01/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris umum PP Persis Haris Muslim Lc. MA., sekaligus membuka Daurah, selain itu tasykil PP Persis serta ratusan Sukhu (Guru) dan Khoidam (Pelatih), Shurulkan yang ada di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Dalam sambutannya Imam I Lanah Shurulkhan Farhad mengatakan ini merupakan Daurah pertama setelah Shurulkan diresmikan oleh PP Persis pada Oktober 2017 sebagai lembaga yang ada di lingkungan jamiyyah Persatuan Islam.
“Tujuan Daurah ini adalah silaturahim para pendekar Shurulkhan, bisa lebih kenal satu sama lain, kita ingin menyamakan fitroh Shurulkhan di jamiyyah ini”, ungkap Farhad.
Selain itu, menjadi kontribusi yang akan diberikan Shurulkhan untuk jamiyyah Persis setelah Daurah. Momen konsolidasi antar pelatih, pemetaan serta pendataan lanah yang ada diseluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Sangat disayangkan qodarullah sedianya Daurah ini akan dihadiri juga oleh KH M Romli dikarenakan beliau sakit jadi beliau tidak bisa hadir, kami juga mencoba meminta untuk membuat video berupa sambutan dari ust Romli tapi sangat disayangkan juga beliau tidak bisa juga.
KH Romli adalah satu-satunya teman turgul (sparing) yang paling dekat dengan ustadz Ahmad Dien Elmarzdedeq (Allahu Yarham) Guru Besar dari bela diri Shurulkhan. Paling tidak KH romli bisa bercerita terkait sejarah Shurulkhan.
Karena dulu Shurulkhan mengikuti eksebisi dengan lanah-lanah atau dengan bela diri lainnya, diantaranya pencak silat, taekwondo, karate dan shaoilin.
Di tahun 2019 ini Shurulkhan punya beberapa rencana untuk mensosialisasikan ke PW, PD, PC Persis serta seluruh Pesantren Persis yang ada.
Sementara Sekretaris Umum PP Persis menyatakan Daurah ini bisa menjadikan tonggak, momentum ke arah yang lebih baik lagi di dalam hikmah jamiyyah melalui lembaga Shurulkhan
Haris menyampaikan rasa bangganya karena di dalam Surat Keputusan (SK) tentang pembentukan lembaga lanah Shurulkhan itu diantaranya disebutkan bahwa membentuk, megangkat sturktur, kemudian memberikan wewenang kepada struktur itu untuk menjadikan lembaga ini sebagai media silaturahiim para pegiat bela diri Shurulkhan.
“Secara defacto atau secara kultural sudah berkembang bela diri Tifan Po Khan kemudian Syufu Taesyukhan ini sudah banyak berkembang dilingkungan Pesantren Persis”, ujar Haris.
Shurulkhan ini juga sudah diwasiatkan oleh ustadz Ahmad Dien Elmarzdedeq (Allahu Yarham) Guru Besar dari bela diri Shurulkhan secara lisan beliau pernah mengungkapkan bahwa beliau mewakafkan bela diri ini kepada jamiyyah Persatuan Islam (Persis).
“Sehingga kami memandang bela diri ini adalah aset jamiyyah. aset ini Harta Kekayaan Intelektual (HAKI) aset yang tidak ternilai, kami memandang kalau ini tidak dilembagakan maka aset warisan ini wasiat dan wakaf dari Elmarzdedeq (Allahu Yarham) mungkin sedikit demi sedikit perlahan-lahan akan lepas dari Persatuan Islam”, ungkapnya.
Tifan Po Khan sudah banyak dipelajari oleh bukan di kalangan Persis saja, yang mempelajari ini adalah pegiat dakwah quran sunnah. maka akan berkembang dan diklaim bahwa bela diri ini milik mereka.
Maka Persis dituntut untuk melestarikan ini ditambah hasil Muktamar 2015 dibahas tentang ikatan himpunan lembaga ini adalah untuk mewadahi segmen bidang-bidang yang tidak terakomodir oleh dipembidangan jamiyyah.
“Shurulkhan merupakan organisasi sayap yang secara struktural di SK kan oleh PP Persis. Ini merupaka upaya melestarika aset jamiyyah”, jelas Haris.
Persis adalah ormas yang sudah berkiprah di Indonesia jauh sebelum kemerdekaan, maka alangkah ironis sekali kalau Persatuan Islam tidak mempunyai wadah atau lembaga bela diri rsmi milik jamiyyah. Seperti NU punya beladiri yang namanya Pagar Nusa sedangkan Muhammadiyah punya Tapak suci dan Persis mulai tahun 2017 sudah resmi punya lembaga bela diri Shurulkhan.
“Sinergi antara Shurulkhan dan Brigade sudah sangat bagus, karena kekuatan bela diri dri Shurulkhan akan dgunakan oleh para brigade. Shurulkhan dan Brigade bagai dua sisi mata uang yang tidak dipisahkan”, pungkasnya. (/HL)