Bandung – persis.or.id, “Hidup mulia atau mati Syahid”, gema suara ketua umum PP Persis KH. Aceng Zakaria mengawali pembukaannya di acara Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Brigade Persis se-Indonesia, pada Jumat (14/12/2018) di PPI 50 Lembang Bandung.
Dalam acara pembukaan sekaligus peresmian acara Diklatsar Brigade Persis itu nampak terlihat beberapa tamu dari eksternal diantaranya perangkat Desa, Danramil Banser Kabupaten Bandung, dan GP Anshor kab. Bandung.
Ketua umum PP Persis menyampaikan rasa syukurnya karena antusias jamiyyah sangat baik. Diklatsar itu diikuti 225 orang peserta yang terdir dari berbagai daerah, tidak hanya dari pulau Jawa, tetapi juga ada dari Kalimantan, Sumatra bahkan Maluku.
Di hadapan para peserta, KH Aceng Zakaria menyuarakan agar mereka memiliki militansi jihad yang luar biasa dalam membela Dakwah Islam.
“Persiapkanlah diri kalian masing-masing, tunjukan kekuatan Islam dan kekuatan militansi Brigade Persis”, ujarnya.
“Buktikanlah, Brigade Persatuan Islam siap menjaga Persis, siap menjaga ulama, siap menjaga agama dan siap menjaga keutuhan NKRI”, tambah KH. Aceng Zakaria.
Dalam acara yang akan digelar selama 3 hari itu (14-16/12), KH. Aceng Zakaria memacu para peserta untuk meniru kemampuan Nabi SAW.
“Perlu dicatat Nabi bukan sekadar dai, mubaligh, tokoh bangsa, pengusaha, tetapi baginda Nabi SAW adalah seorang ksatria yang piawai juga dalam militer”, ungkapnya.
Selanjutnya, Ia menyampaikan agar para peserta diklatsar yang nantinya dikukuhkan sebagai anggota Brigade Persis mesti bisa menjaga nama baik Islam, menjaga ulama, menjaga asatidz dan aset jamiyyah.
KH. Aceng Zakaria juga meminta para peserta agar memperhatikan tentang kegagahan atau kekuatan. Ia meminta agar anggota brigade Peris bisa gagah fisik dan mentalnya.
“Gagah yang siap menghadapi musuh walau berjumlah sepuluh dan gagah yang bisa menjaga hawa nafsunya”, tambahnya.
Selama latihan fisik dan mental disana, disebutkan oleh ketua umum PP Persis itu, bisa dimanfaatkan agar terbetuk fisik yang gagah dan gagah pula mental, emosional dan spiritualnya.
KH. Aceng Zakaria melanjutkan, di zaman nabi sudah ada brigade tapi tentunya namanya bukan brigade, mereka adalah para sahabat yang siap rela bertugas mengamankan Nabi kemanapun beliau berada.
“Kita bukan teroris, kita bukan isis tapi kita Persatuan Islam (Persis) beda tentu saja, maka jagalah nama baik Persis, jaga nama baik jamiyyah kita”, suara Ketua Umum PP Persis itu menggema di uadar Lembang.
Ia menekankan bahwa Persis betul-betul organisai membawa konstruktivitas pada umat, masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Harapan saya sebagai ketua umum Persis dengan adanya diklatsar nasional ini terlahir brigade-brigadis yang taat kepada Allah dan siap menjaga ulama dan aset jamiyyah Persis”, ucap KH. Aceng Zakaria.
Pada akhir acara Komandan Brigade Persis Drs. Ambo Day memakaikan jaket kebesaran brigade kepada ketua umum Persis dan sebaliknya ketua umum menyematkan topi komando kepada brigade dan brigadis tanda dimulainya Pendidikan Latihan Dasar Nasional (Diklatsarnas). (/TG)