Jakarta, persis.or.id - Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Badiklat PP PERSIS), Ustaz Agus Rosyad Nurdin Ph.D, menegaskan pentingnya sinergi antara Badiklat dan Dewan Hisbah dalam memperkuat kaderisasi di lingkungan Jamiyah PERSIS. Hal itu disampaikan Ustaz Agus dalam wawancara kepada persis.or.id jelang penutupan Konferensi Hadis PERSIS 2025 di Gedung Balai Pembinaan Mutu Pendidikan, Jakarta, Ahad (9/11/2025).
Kegiatan konferensi yang berlangsung sejak Jumat hingga Ahad itu menjadi ajang nasional pertama yang menggabungkan peran Badiklat sebagai penyelenggara dan Dewan Hisbah sebagai perancang kurikulum kaderisasi.
Ustaz Agus menjelaskan, Badiklat ini lahir dari keputusan Muktamar terakhir PERSIS. Tujuannya, untuk mempercepat dan membantu pelaksanaan kegiatan di berbagai bidang dan dewan.
“Kami tidak hanya sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai perancang kegiatan-kegiatan pelatihan di dalamnya,” ujar Ustaz Agus.
Menurutnya, Konferensi Hadis kali ini berawal dari inisiatif Dewan Hisbah yang memiliki kekhawatiran terhadap berkurangnya kader akibat faktor usia dan kesehatan.
“Karena itu, fokus utama kegiatan ini adalah pembentukan kader yang paripurna mereka yang tidak hanya ahli di satu bidang, tetapi memiliki pemahaman menyeluruh sejak dasar hingga praktik,” tambahnya.
Terkait pemanfaatan teknologi digital dalam kajian hadis, Ustaz Agus menegaskan bahwa teknologi hanyalah media, bukan tujuan.
“Teknologi membantu mempercepat dan mempermudah proses identifikasi hadis secara lebih akurat. Kita bisa menelusuri sanad dan rawi hanya dengan satu klik, tanpa harus membuka banyak kitab,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi pandangan Wakil Ketua Umum PERSIS, Prof. Atip Latipulhayat yang menekankan pentingnya pengembangan jenjang pelatihan berkelanjutan.
“Ini baru langkah awal. Kegiatan berikutnya akan berjenjang, dengan kurikulum yang telah disiapkan oleh Dewan Hisbah. Badiklat akan berperan sebagai mitra penyelenggara,” tambahnya.
Menariknya, sekitar 40 persen peserta Konferensi Hadis berasal dari luar PERSIS. Ustaz Agus memandang hal ini sebagai peluang dakwah dan perluasan jaringan.
“Kegiatan ini menjadi etalase PERSIS. Kita membuka diri bagi siapa pun yang ingin belajar. Siapa tahu, melalui kegiatan ini, mereka tertarik untuk bergabung dengan PERSIS,” ujarnya.
Ustaz Agus berharap, kegiatan kolaboratif semacam ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi bidang-bidang lain di tubuh PERSIS.
Selain itu, ia menegaskan, kegiatan ini sebagai momentum nasional yang menunjukkan bahwa Badiklat siap berkolaborasi dengan siapa pun.
“Harapannya, semakin banyak kader yang siap meneruskan perjuangan Dewan Hisbah dengan pemahaman hadis dan istinbat yang kuat,” pungkasnya.
BACA JUGA:PERSIS Siap Gelar Konferensi Hadis Nasional Berbasis Teknologi di Jakarta: Dorong Lahirnya Ulama Digital