Arafah, persis.or.id - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas saat rangkaiam wukuf di Arafah memberikan sambutan. Ia menyampaikan tantangan dalam musim haji tahun ini. Di mana kuota jamaah haji Indonesia bertambah dari 221.000 menjadi 241 ribu jamaah.
Kemenag dan lembaga terkait di Arab Saudi, kata Gus Men, terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji.
"Tahun ini pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan baru dengan menerbitkan smart card atau kartu Nusuk.
"Ini untuk mengeliminasi jamaah yang tidak memiliki visa haji resmi," ujar Yaqut.
Menag Yaqut yang akrab disapa Gus Men, meniliai, penyeleggaraan ibadah haji sesuai dengan maqashidus syari’ah, penyelenggaraan ibadah haji didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jamaah haji Indonesia, wa bil khusus jemaah lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.
"Komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah," Tambah dia.
Ia menyebutkan, pihaknya selalu melakukan beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan di tahun ini.
"Kami berharap apa yang diikhtiarkan ini dapat diterima baik oleh Bapak Ibu jemaah sekalian," imbuh Menag.
Jamaah haji Indonesia mulai Sabtu malam secara bertahap bergeser ke Muzdalifah. Dimulai pukul 19.00. Pada fase ini, jamaah yang mengikuti skema murur mulai dipisahkan dengan rombongannya.
Mereka naik bus khusus untuk mabit di Muzdalifah secara murur atau melintas. Tidak berhenti apalagi turun.
"Dari Muzdalifah, Minggu pagi, 16 Juni 2024, sebagian jamaah haji sudah berada di Mina dan melakukan ritual lontar jumrah aqabah," pungkasnya.
Dari Arafah, Henri persis.or.id, Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.