Inilah Kesaksian Wartawan Persis Sebelum Ricuh di Bawaslu RI

oleh Reporter

22 Mei 2019 | 04:10

Jakarta - persis.or.id, Aksi kedaulatan rakyat terus dilakukan hingga malam hari. Massa aksi sempat memanas usai melaksanakan shalat tarawih.

Nada doa dari imam tarawih yang membangkitkan semangat massa membakar gejolak amarah dan lelah sejak siang hingga malam hari.

Polisi huru hara membuat barikade tiga lapis di depan aksi massa, di halaman mall Sarinah Thamrin Jakarta barikade dibuat dua lapis, sekitar 100 meter dibelakang dibuat 3 lapis barikade juga.

Tepat pengamanan ring satu, disiapkan mobil komando polisi dari mapolda jakarta pusat. Beliau melakukan komunikasi persuasif agar massa aksi tak terjadi gesekan.

"Kami telah bersama saudara-saudara sejak pagi, siang, sore, hingga malam ini, mohon jangan ada provokasi. Kita apresiasi aksi damai hari ini," ucapnya meredam

Lantunan shalawat dan takbir sambil mwngacungkan bendera dengan bambu seakan pertanda memanasnya atmosfir massa malam ini.

Sebagian massa mencoret wajahnya bak rambo dengan pasta gigi, takut2 ada penyemprotan gas air mata

"Jangan paksa kami untuk maju, semua petugas harus ikuti arahan korlap jangan terprovokasi" meneruskan ucapanya.

"Kami keluarga TNI Polri sudah membersamai saudara-saudara, sejak shalat tarawih pun kami kawal. Jadi mohon jangan mwmaksa kami untuk maju". ucapan kapoldaa hati-hati.

Namun oknum massa sempat mendorong barikade sampi melempari barikade dengan botol, wartawan sebelah saya terkena wajah dari lemparan itu.

Sontak wartawan lainnya mengamankan diri.

Terdengar arahan dari mobil komando agar tidak melakukan chaos.

Sampai-sampai sebagian dari kerumunan massa membuat barikade di depan polisi untuk menahan khawatir ada oknum dari kerumunan massa memprovokasi.

Mobil water canon didatangkan 100 meter dari barisan belakang tepat didepan pengamnan ring 1.

"Saya tekankan lagi, kita sejak dari pagi sampai malam aksi damai. kita berbuka bersama, jangan sampai ada tindakan provokasi. Sy ucapkan terima kasih kepada para ulama, pak munarman telah mengomandoi aksi damai ini" kapolda terus meredam.

Setelah 40 menit massa aksi membubarkan diri dengan tertib, tak ada korban jiwa, dan mobil komando berpesan.

"Simpan tenaga saudara-saudara untuk aksi besok, jangan habiskan hari ini."

21.15

Semua massa aksi menurunkan tensi dan mulai membubarkan diri dengan tertib.

Saya melihat Munarman dan Bernard Abdul Jabbar menjadi kunci pembubaran massa aksi umat muslim. Artinya seluruh massa aksi umat muslim sudah selesai.

Mobil komando menghilang dari pandangan di ring 1, semua membubarkan diri dengan tertib.

Tameng polisi pun diturunkan, polisi yang membersikan area aksi. 

"Terima.kasih pak Munarman, salam hormat saya kepada anda dan jamaah. Salam hormat saya kepada habaib para ulama dari keluarga besar TNI-POLRI" Ucap kapolda meredam.

Artinya aksi walaupun tensi sempat naik, namun massa aksi umat muslim tertib tidak ada tindakan serangan.


Reporter Ricky Fatria Yusey/persis.or.id

Reporter: Reporter Editor: admin