Tasikmalaya, persis.or.id – Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, Ketua Bidang Garapan Bimbingan Haji dan Umrah (Kabidgar Bimhajum) Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Ustaz H. Asep Ihsan Taufiq, CAH, memberikan pembekalan kepada jemaah haji Kloter JKS 57 dan JKS 58 dari KBIHU PERSIS, bertempat di Tasikmalaya, Kamis (29/5/2025).
Kloter JKS 57 berjumlah 12 jemaah dan Kloter JKS 58 berjumlah 4 jemaah. Dalam pembekalannya, Ustaz Asep menyampaikan bahwa pelaksanaan haji tahun 1446 H menghadapi sejumlah dinamika baru, khususnya karena penerapan sistem 8 syarikah oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Problematika perhajian selalu berubah setiap tahun. Dengan sistem syarikah, skema yang telah disiapkan oleh Kementerian Agama maupun KBIHU PERSIS bisa berubah di tengah perjalanan,” ujarnya.
Ia menyebut, sistem baru ini berdampak pada terpisahnya jemaah dalam satu kloter, bahkan menyulitkan koordinasi antar ketua regu dan rombongan yang sebelumnya telah tersusun rapi.
Dalam pembekalan tersebut, Ustaz Asep juga menyampaikan beberapa pesan penting dan teknis untuk para jemaah:
- Perkuat niat dan kaifiyat ibadah sejak awal.
- Dilarang membawa barang terlarang dalam koper besar seperti power bank, barang elektronik, benda magnetik, dan rokok berlebihan.
- Kartu Nusuk dan ID Card Indonesia wajib dikenakan saat keluar hotel.
- Gunakan ponsel secara bijak, terutama saat prosesi ibadah.
- Saat thawaf qudum, jemaah harus merapat ke pembimbing, bukan sebaliknya.
- Nikmati setiap fase perjalanan sebagai bagian dari anugerah Allah.
- Jangan tergesa-gesa dalam menjalankan tahapan ibadah, agar rukun, wajib, dan sunnah haji terlaksana sempurna.
Ia mengutip sabda Rasulullah ﷺ:
"Al-‘ajalatu minas syaithan" — "Tergesa-gesa itu berasal dari setan." (HR. At-Tirmidzi, hadis hasan)
Sebagai penutup, Ustaz Asep menekankan pentingnya menjaga ikhlas, sabar, dan tawakkal selama melaksanakan ibadah haji. Ia juga mengingatkan prinsip:
"Laa rafatsa, laa fusuq, wa laa jidala fil hajj" — Tidak berkata kotor, tidak berbuat fasik, dan tidak bertengkar dalam haji.
“Karena misi kita adalah menyelamatkan ibadah haji umat dan menyelamatkan umat dalam beribadah haji,” tegasnya.
BACA JUGA:Refleksi Ibadah Haji 2025, Ketum PERSIS: Kekuatan dari Suatu Kepasrahan