Ketika Konstitusi Allah di atas Konstitusi Apapun

oleh Reporter

15 Desember 2017 | 08:01

Nabi Luth AS menghadapi kaum pegiat LGBT, Kalau di zaman itu Nabi Luth dan kaum penggiat LGBT saling gugat di pengadilan, pasti Nabi Luth kalah secara konstitusional Tapi bagi Nabi Luth, konstitusi Allah di atas konstitusi apapun Ketika kaum pegiat LGBT akan melakukan persekusi, Nabi Luth tidak gentar dan menjawab; قَالَ اِنِّيْ لِعَمَلِكُمْ مِّنَ الْقَالِيْنَ "Dia (Luth) berkata, Aku sungguh benci kepada perbuatanmu." (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 168) Kekuatan tidak seimbang, kaum pegiat LGBT jauh lebih kuat dan berkuasa. Nabi Luth minta pertolongan hanya kepada Allah; رَبِّ نَجِّنِيْ وَاَهْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ "(Luth berdoa), Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan." (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 169) Nabi Luth kemudian meminta kepada Allah agar kaum pegiat LGBT diazab قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ "Dia (Luth) berdoa, Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 30) Allah mengabulkan doa Nabi Luth dan mengirim azab kepada kaum pegiat LGBT وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا ۚ فَسَآءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِيْنَ "Dan Kami hujani mereka (dengan hujan batu), maka betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu." (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 173)   *** Oleh: Ricky Dahlan
Reporter: Reporter Editor: admin