Bandung – persis.or.id, Kegiatan Muktamar XI PP Pemuda Persis ternyata dihadiri juga oleh para mantan ketua umum Pemudi Persis dari beberapa generasi.
Dari pantauan persis.or.id, nampak terlihat Hj Hafipah Rahmi Puspita Ningsing S Pd, Husni Rofiqoh M Ag.Hj. Imas Karyamah, M. Pd., dan Hj. Lela Saadah, S.Pd
Imas karyamah mantan ketua umum Pemudi Persis masa jihad 2005 - 2010 mengatakan bahwa makna muktamar bukan hanya program rutinitas semata.
“Muktamar adalah ajang silaturahim dan eksistensi pemudi sebagai wujud Pemudi sholihah berakhlakul karimah sesuai dengan motto Pemudi Persis :خير متا ع الدنياالرءة الصالحة”, ujar Imas pada persis.or.id, Rabu (19/12/2018).
Ia melanjutkan, dakwah harus terus berjalan apapun rintangannya, dengan mengikuti zaman, yang saat ini lebih dikenal zaman milenial.
Bagi Imas, dakwah mesti terus berkembang, serta terus meningkatkan kualitas dalam 5 M, yaitu : 1. Muballigh, 2. Mustami ‘, 3. Materi, 4. Metode, 5. Media
“Khusus pengembangan dakwah melalui media, harus dimaksimalkan, kekinian”, tambahnya.
“Perang media sudah dimulai. Saatnya Pemudi Persis eksistensi diri menguasai media dalam dakwah”, pungkas Imas.
Sementara itu Lela Saadah, S.Pd ketua umum masa jihad 2010-2014 mengatakan Pemudi Persis adalah organisasi kader Persis yang kelak akan melanjutkan estafeta perjuangan Persis di masa yang akan datang, khususnya bagi generasi perempuan.
“Pemudi Persis adalah representasi para perempuan remaja sampai dewasa, dan masa usia yang produktif dalam berkarir juga berumahtangga”, ujar Lela.
Menurut Lela, Pemudi dari masa ke masa berkembang dengan segala keunikannya. Dan Pemudi saat ini banyak membentuk komunitas yang berawal dari hobi atau keterbutuhan para anggotanya.
“Melek IT menjadi sebuah keharusan juga memperluas jaringan networking yang mencakup beragam potensi”, ungkapnya.
Dalam pembukaan Muktamar XI itu, para mantan ketua umum Pemudi Persis diberi cendera yang disampaikan langsung oleh ketua PP Pemudi Persis, Hj. Gyan. (HL/TG)