[caption id="attachment_1004" align="alignleft" width="300"]
Maruf Pemuda Persis Rancaekek[/caption]
Sabtu 14 Mei 2016, Pemuda Persis Rancaekek menyelenggarakan Masa Ta'aruf (Ma'ruf), sebuah agenda pengkaderan (training formal) yang menjadi agenda jam'iyyah Pemuda Persis untuk merekrut anggotanya; ideologisasi jam'iyyah. Sebelumnya telah dilaksanakan Pra Ma'ruf (indoktrinasi) terlebih dahulu, sebagai syarat diadakannya Ma'ruf.
Ma'ruf yang ketiga dari PC Pemuda Persis Rancaekek ini dilakasanakan di Pesantren Persis 24 Rancaekek, Desa Linggar. Rencananya Ma'ruf kali ini akan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 14 Mei-15 Mei 2016.
Sementara itu, Pemuda Persis Rancaekek melaksanakan dua model Ma'ruf yaitu model ma'ruf khusus untuk santri Mu'allimien dan Ma'ruf (interview) untuk calon anggota yang sudah mengikuti aktivitas kejam'iyyahan sebelumnya atau yang sudah paham identitas jam'iyyah.
Adapun jumlah peserta ma'ruf khusus sebanyak 13 orang, sedangkan yang ikut interview sebanyak 16 orang, 2 orang di antaranya dari PC Pemuda Persis Cicalengka.
Dalam opening ceremony, Ketua Pelaksana Erwin Mintara Dwi Yasa mengatakan bahwa acara ma'ruf ini terinspirasi dari problematika internal jam'iyyah yang ada di Rancaekek. Seperti kurangya kader, sehingga perlu diadakannya training formal.
Ketua PC Pemuda Persis Rancaekek Zhendy Firmansyah, ST dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar ma'ruf kali ini dapat menghadirkan kader-kader penerus perjuangan Persis Rancaekek ke depan sesuai dengan tema yang diangkat yaitu: Internalisasi Generasi Muda Islam dalam Membentuk Kader Jam'iyyah.
Pada kesempatan yang sama Ustadz Yudi sebagai wakil Ketua PC Persis Rancaekek mengingatkan semua pihak agar meluruskan niat ma'rufnya, jangan sampai terjebak dengan tradisi latah. Pemuda Persis mesti mengokohkan nilai-nilai alquran dan Assunnah. Pemuda Persis juga harus memberikan pengaruh walaupun jumlahnya sedikit.
Sedangkan ustadz Yosep Saeful Azhar sebagai perwakilan dari Pesantren Persis 24 Rancaekek, mengatakan ma'ruf ini sebagai proses meningkatkan sinergitas gerakan antara jam'iyyah dengan Pesantren.
Beliau mengharapkan perkaderan ini mengembalikan khithah Pesantren Persis 1936. Di mana saat itu, semua santri yang pulang ke daerahnya masing-masing mesti membuat PC. Kedepannya ma'ruf ini akan dijadikan salah satu syarat kelulusan santri Mu'allimien.
Di sesi akhir Ust. Abdul Malik sebagai Wakil Ketua PD Pemuda Persis Kab. Bandung mengatakan bahwa Pemuda Persis Kabupaten mengharapkan agar senantiasa membudayakan tradisi intelektual khas Pemuda Persis, apalagi secara geogtafis Rancaekek bersinggungan dengan berbagai aliran. (/Adi TN)