Kairo – persis.or.id, Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Persatuan Islam Mesir mengadakan Dialog Kejam`iyyahan bersama al-Ustadz Risyan Nurhakim, Lc. MA yang merupakan demisioner Ketua PCI Persis Mesir masa jihad 2009/2010 dan Kandidat Doktor Universitas Muhammad V, Maroko juga al-Ustadzah Imazahra Fatimah, M.Phil yang merupkan istri dari al ustadz, adalah lulusan pascasarjana Leeds University, Inggris.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (16/02/2019) di sekretariat PCI Persis Mesir itu mengusung tema ; Refleksi Pergerakan PCI Persis Mesir : Mengasah Jiwa Juang Tak Berbatas Ruang, juga memberikan suntikan motivasi pembaharuan niat kepada seluruh anggota PCI Persis Mesir, khususnya kepada mahasiswa baru yang datang menginjakan kaki di Qiblat al-Ilmu kurang lebih baru 80 hari.
Diawali dengan sambutan oleh al-Ustadz Faisal Sukarman selaku ketua PCI Persis Mesir, beliau berpesan kepada seluruh anggota PCI Persis Mesir untuk bisa memetik fa`idah dan pelajaran dari pada apa yang akan disampaikan oleh al-ustadz.
“Pada hari ini kita kedatangan tamu istimewa, senior kita yang mana sudah pernah merasakan manis dan pahit kehidupan di Mesir yang in sya allah beliau hari ini akan berbagi ilmu kepada kita semua. Tentunya melalui acara ini kita akan memetik faidah yang banyak. In sya Alloh” Tutur Mahasiswa Sya`riah Islamiyyah Universitas al-Azhar Mesir tingkat 4.
Kemudian acara ini dilanjutkan oleh pembawa acara al-Ustadz Naufal Syauqi (Wakil Ketua PCI Persis Mesir) yang langsung memberikan kesempatan kepada al-Ustadz Risyan, Lc. MA untuk menyampaikan ilmu dan motivasinya.
Acara yang berlangsung pukul 02.00 Clt hingga 04.30 Clt ini berjalan dengan suasana yang hidup, penuh tawa dan candaan juga di lengkapi dengan hidangan khas sunda, Cilok yang membuat para hadirin semakin betah selama acara berlangsung.
“Kalian adalah duta ummah islamiyyah, duta indonesia, duta Persatuan Islam yang sedang menuntut ilmu di universitas al-azhar maka ciri khas sebagai muslim harus tetap melekat dalam diri kita”. Ungkap lulusan Univeristas al-Azhar tahun 2008
Al-Ustadz Risyan juga mengingatkan :” Bahwa kita yang datang kesini adalah orang orang pilihan dan orang terpilih, orang yang dipilih untuk berkhidmat pada ilmu, orang yang menyerap ilmu di al azhar dan nanti akan kembali ke tanah air, serta ilmunya dinantikan oleh masyarakat”.
Beliau juga meneruskan: “Kita merupakan tho`ifah mutafaqqihin fi diin. Tho`ifah manshurah dan kita akan bertugas liyundziru qaumahum, yaitu mengingatkan masyarakat. Dan ingat kita datang kesini sebagai tho`ifah mutafaqqihin. Dan yang menjadi pertanyaan bagaimana kita mengingatkan masyarakat jika tidak berbekal ilmu. Kita tidak bisa mengetahui benar dan salah, tidak bisa mengetahui mana yang baik dan yang buruk kalau kita tidak mempelajari ilmunya, mana halal dan haram itu diketahui dengan ilmu. Kalau kita pulang ke indonesia melihat halal dan haram masih buram, melihat bagus tidaknya masih abu-abu. Kita mau mengingatkan masyarakat bagaimana??,kita sendiri aja masih harus diingatkan. Kita harus menjadi pengingat bukan menjadi yang diingatkan masyarakat, itu adalah `aib”. Lanjut al-ustadz dengan nada yang lembut.
Al-Ustadz Risyan juga menekan kepada seluruh anggota PCI Persis Mesir yang hadir khususnya kepada mahasiswa baru tahun kedatangan 2018 untuk senantiasa Tajdid an-Niyat, yaitu memperbaharui niat yang tiada lain untuk mencari ilmu. Beliau juga menegaskan “Segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu dan bermanfaat maka hadirilah!, karena itu merupakan niat awal kita yaitu sebagai pencari ilmu” Ungkapnya.
Dalam kegiatan ini juga, tak kalah pentingnya al-Ustadzah Imazahra Fatimah, M.Phil menyampaikan beberapa hal yang perlu dilatih dan dibiasakan, diantaranya adalah; Kemampuan menguasai bahasa asing, membaca dan menulis. Karena dengan ke tiga hal itulah seorang mahasiswa disebut sebagai Mahasiswa produktif yang mampu bersaing di zaman milenial.
“Dengan mampu berbahasa asing, proses da`wah kita menjadi mudah dan jaringan da`wah kita menjadi luas. Karena orang orang islam disana (Eropa) membutuhkan pengetahuan islam yang benar, yang sesuai dengan al-Qur`an dan as-Sunnah” Tutur Founder & Penulis “Muslimah Backpacker” itu
Acara yang digelar selama dua jam itu dihadiri oleh 40 Anggota PCI Persis Mesir juga merupakan acara pembuka setelah Mahasiswa al-Azhar menjalani ujian termin 1 yang telah dilaksanaka sekitar 3 minggu yang lalu.
Tidak hanya itu, acara tersebut juga menghadirkan kebersamaan yang bertujuan agar mempererat tali silaturahmi dengan seluruh anggota PCI Persis Mesir kemudian acara ini diakhiri dengan hidangan ayam yang siap dimakan. (/Hafizh Dhiya'Ulhaq )