(Diangkat dari kisah nyata Dr. Roni Nugraha, M.Ag.) DATETIME:
19 Juni 2016 - Bojongsoang, Kab. Bandung
Jika anak tukang becak menjadi sarjana, itu biasa Jika anak pembantu menjadi sarjana, itu juga biasa Tapi jika Tukang Becak menjadi DOKTOR, itu baru luar biasa. Demikian tagline yang diluncurkan saat Peluncuran Buku Ngungudag Guratan Takdir, karya Dr. Roni Nugraha. Peluncuran buku dilaksanakan pada 19 Juni 2016 di Gedung Aula Qornul Manazil, Jl. Ciganitri-Cipagalo, Kab. Bandung. Acara peluncuran buku dihadiri oleh jamaah dari Persatuan Islam, Simpatisan, Akademisi, dan Alumni STAI Persis Bandung. Berlangsung dari mulai pukul 9:30 - 12:00 WIB.
Pada acara ini selain dihadiri civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung juga dibanjiri ratusan undangan yang hadir. Tidak ketinggalan juga tampak hadir Ketua Umum PP Persis, KH. Aceng Zakaria, Guru Besar UIN, Prof. Afif Muhammad, serta Anggota DPR RI, Haerudin yang juga alumnus STAIPI yang ketiganya dihadirkan sebagai pembicara. “Sebuah buku sarat motivasi untuk siapapun yang membacanya. Ditulis dengan bahasa sunda, bahasa indung, yang dapat mengantarkan penulisan dengan bahasa rasa yang lebih jujur apa adanya,” ujar Ketua PP Persatuan Islam (Persis), KH. Aceng Zakaria pada acara bedah buku sekaligus peluncuran buku di Gedung Qornul Manazil Bojongsoang Kabupaten Bandung, Minggu (19/6).
Hal senada diungkapkan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Afif Muhammad. Dia mengatakan, buku karya dosen STAI Persis itu mengajarkan untuk bersungguh-sungguh meski dengan keterbatasan, dan tidak menjadikan keterbatasan sebagai penghalang untuk sukses. Sementara itu ditambahkan Haerudin, dirinya mengapresiasi karya yang dihasilkan DR. Roni Nugraha sebagai karya terbaik dalam mengisahkan pesan hidupnya sehingga menjadi sebuah kekuatan dalam menggapai cita-cita dalam menuntut ilmu. “Buku ini sangat menarik bila dihayati lebih dalam. Sangat berbobot, inspiratif, dan dapat memotivasi banyak orang terlebih para pencari ilmu dengan segala keterbatasannya,” paparnya.
Buku berjudul “Ngungudag Guratan Takdir” karya DR. Roni Nugraha lebih menuturkan kisah hidup dan pengalaman pribadinya yang dikemas apik, serta mudah dimengerti. Dari buku biografi yang bertebalkan nyaris sebanyak 500 halaman ini ulasan ceritanya sangat khas menyoal sosok perjalanan seorang Roni Nugraha yang semasa duduk di bangku kuliah sempat merasakan ketirnya berprofesi sebagai tukang becak sebelum akhirnya menyelesaikan studinya hingga bergelar doktor.
Terlebih pula buku yang sepenuhnya menggunakan bahasa sunda ini berisi dengan banyak pesan moral yang didapatkan dari sebuah perjalanan hidup. Menurut Roni Nugraha penulisan buku ini terinspirasi oleh ayahnya yang selalu mengajarkan dan menasehati banyak hal hingga membawa dirinya bisa sukses dan hidup lebih baik dari sebelumnya. “Salah-satunya seperti saat bapak saya mengatakan takdir itu jangan dipikirkan, karena kalau terus dipikirkan kita tidak akan bisa keluar dari takdir yang buruk,” tuturnya. (JJ)