Jakarta — persis.or.id - Aksi 212 yang sempat “menggetarkan” jagat raya tampaknya tidak pernah usang dengan perubahan zaman, dan tidak surut dengan pergantian waktu. Buktinya, dua tahun sudah berlalu umat Islam masih diingatkan dengan peristiwa monumental tersebut.
Bukan hanya itu, di beberapa daerah follow up dari aksi tersebut masih bergema, salah satunya dengan penggalian potensi ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk mini market dan usaha lainnya.
Cukup beralasan juga ketika menghadapi waktu yang sama, 2 Desember (212) 2018 ini umat Islam kembali mengadakan reuni dengan kata lain Silaturahmi Akbar, dengan tujuan mengokohkan barisan dan memantapkan persatuan kekuatan umat Islam.
Persatuan Islam (Persis) sebagai Ormas Islam yang tidak alpa dari pergerakan mengawal aksi 212.
Wakil Ketua Umum PP Persis Dr H Jeje Zaenudin mengapresiasi rencana Reuni Akbar 212 tersebut, dengan harapan tidak melupakan dan tetap eksis dan solid dalam membangun pergerakan untuk kepentingan umat Islam, hal ini diungkapkannya kepada persisjakarta.com (23/11).
Menurut Jeje mendukung Reuni Akbar bukan hanya dalam bentuk datang ke Monas dengan cara menggalang massa dan berkonvoi saja, tetapi lebih kepada aksi nyata bahwa aksi yang sudah berlalu tersebut diwujudkan dalam membangun kepedulian kepada sesama.
Dr. Jeje juga memberikan pandangan bahwa potensi umat Islam harus diarahkan kepada agenda-agenda yang lebih mendesak.
“Pada prinsipnya Persis mengapresiasi rencana aksi tersebut, namun kita arahkan potensi umat kepada agenda-agenda lain yang lebih mendesak, dan kita masih membutuhkan bantuan finansial untuk bantuan korban bencana alam, seperti Lombok, Donggala, serta wilayah-wilayah rawan berdampak bencana lainnya” tutur Jeje.
Kemudian, lanjut Jeje terkait dengan jamaah yang mau datang kesana, beliau menyampaikan bahwa tidak perlu memobilisasi jamaah secara besar-besaran, tetapi bagi yang mau datang silahkan saja.
“Jadi mudah-mudahan cukup terwakili oleh teman teman yang datang,” pungkasnya. (AAS/JJ/HL)
Nasional
29 November 2024 | 15:40