Bandung -- persis.or.id - Kearifan lokal Bali menjadi dinamika yang dihadapi Persis dalam menjalankan aktifitas dakwah.
Program pembinaan keilmuan juga diimbangi dengan membangun kebersamaan sesama warga dalam wujud toleransi.
“Hubungan Persis Bali dengan ormas-ormas Islam lain berjalan baik, kami juga menjaga dan menjalin hubungan dengan ketua adat Hindu di Bali untuk menghadirkan kesejukan, keamanan dan kedamaian antar ummat beragama,” ucap Ketua Pimpinan Wilayah Bali Samsul Arifin saat menyampaikan progres perkembangan Jam'iyyah Persis di salah satu hotel di Lembang. Sabtu (8/12/2018)
Setelah dilantik sejak 25 Maret 2017 lalu, Samsul melakukan pembinaan pengajian di instansi pemerintah dan jamaah sekitar. Selain itu, Ia mencanangkan akan membentuk dua Pimpinan Daerah di Bali.
“Hingga saat ini kami masih konsisten melaksanakan pengajian mingguan dan bulanan, menjadi khatib jum'at di intansi pemerintah dan swasta di Bali, alhamdulillah kita hasilnya kita akan menambah dua Pimpinan Daerah baru di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar,” tambahnya.
Alumni STAIPI Bandung ini menegaskan toleransi dilakukan dalam hal agama, untuk sosial menurut Syamsul dengan tidak menghina dan mengganggu ibadah agama lain, menjadi prioritas dalam berdakwah
“Kita hanya toleransi dalam agama, dan tidak menghina dan mengganggu ibadah agama lain itu terus kita lakukan demi terciptanya kerukunan dan keharmonisan,” pungkasnya. (/RFY)
Ja'miyyah
29 November 2024 | 17:12