Tasikmalaya – persis.or.id, Lebih dari seratus pemuda yang terdiri dari mahasiswa dan santri Persatuan Islam (PERSIS) Tasikmalaya raya menggelar aksi penolakan pada hari rabu (12/10) atas klaim sepihak Syi’ah yang menganggap bahwa tanggal 10 Muharram merupakan hari raya Syi’i.
Tragedi terbunuhnya Husen ra., cucunya Rasulullah Saw. di padang Karbala merupakan peristiwa memilukan bagi seluruh kaum Muslimin. Tetapi ahlussunnah (suni) menolak keras jika mengingat hari duka itu dengan ratapan berlebih-lebihan apalagi sampai melukai diri sendiri.
“Ritual yang dijadikan ajaran oleh Syi’ah pada 10 Muharram sama sekali tidak menunjukkan karakter Muslim. Itu jelas bukan ajaran Islam. Dan ini adalah distorsi serta penodaan terhadap sejarah!” tegas Rijal Jirananda, Kordinator Lapangan (Korlap).
Aksi dimulai dari halaman Pesantren Persatuan Islam no. 182 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya dengan berkendara motor dan mobil. Masa aksi melaju dan berhenti di titik pertama tepatnya di stopan Ancol, Sindangkasih, Ciamis untuk menyampaikan orasi-orasinya. Selain berorasi mereka juga menyebarkan selebaran pernyataan sikap. “Ajaran Syi’ah sudah difatwakan sesat oleh Imam Madzhab yang empat. MUI juga sudah menyesatkannya. Maka tidak ada alasan lagi untuk tidak menyatakan sesatnya ajaran Syi’ah. Dan itu sudah final!” teriak Fahrizal Luqman salah seorang orator.
Nashrul Hidayatullah, ketua PD. Hima Persis Tasikmalaya raya juga menyerukan pihak pemerintah dan segenap tokoh masyarakat agar waspada untuk membentengi keluarga dan ummat dari tipu daya Syi’ah. Menurutnya Syi’ah sangat licin dan licik karena menyalah gunakan sikap Taqiyyah (menyembunyikan identitas) di hadapan ummat Islam. Bagi Nashrul sikap yang dilegalkan Syi’ah tersebut merupakan satu diantara ciri munafik.
Tidak hanya di Ciamis, mereka juga melanjutkan aksinya ke empat titik strategis lainnya di kota Tasikmalaya. Masing-masing dilakukan di Simpang Lima Jl. RE. Martadinata, Stopan Jl. Sutsen, Tugu Adipura, Jl. HZ. Mustofa dan berahir di bypass Jl. Ir. H. Djuanda.
Diakui korlap, aksi mereka ini merupakan gerakan serius ke-3 dari tiga tahun terahir. “setiap tanggal 10 Muharram segenap keluarga besar PERSIS dengan diprakarsai oleh PD. HIMA PERSIS Tasikmalaya raya senantiasa menggelar aksi jalanan dengan masa ratusan sampai seribuan lebih. Ini dimaksudkan untuk menyampaikan hak dan menerangkan kebatilan. Hadang ajaran sesat Syi’ah!” Tandasnya.
Salah seorang warga dari gunung Tanjung, kota Tasikmalaya, Azhar Bahari menyatakan rasa tenang dan bangga karena masih ada dari kalangan kawula muda yang peduli dan aktif menyuarakan kebenaran. “para mahasiswa dan santri PERSIS ini patut diapresiasi dan diberi penghargaan setinggi-tingginya.” Ungkap Azhar. (/Albab Pers)