Bandung, persis.or.id - Mudir Mu’allimin Pesantren Persatuan Islam (PERSIS) 3 Pameungpeuk Ustaz Samsu Sukmawan, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Praktik Keguruan dan Khidmah Jamiyyah (PKKJ) kali ini.
Berlokasi di Subang, Ustaz Samsu menekankan bahwa tujuan utama dari penyelenggaraan PKKJ tersebut bukan untuk mengundang orang-orang di Subang agar 'masantrenkeun' (mengirimkan anaknya ke pesantren) di Mu'allimin PPI 3 Pameungpeuk, karena Mu’allimin PERSIS 3 Pameungpeuk sendiri belum memiliki pondok pesantren.
Tujuan utama PKKJ, kata dia, adalah untuk menunjukkan peran PERSIS secara luas kepada masyarakat. Baginya, semua pesantren PERSIS sama pentingnya, karena seluruhnya memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama.
“Semua pesantren PERSIS, di mana pun berada, dapat bersama-sama maju dan berkembang serta memberikan manfaat yang luas bagi umat," ungkap ustaz Samsu, Sabtu (13/05/2023).
Dalam pandangannya, PKKJ bukan hanya acara yang dibuat hanya untuk para santri atau pesantren terkait.
Sebaliknya, PKKJ adalah acara PERSIS, sebagai salah satu agenda kegiatan pendidikan PERSIS yang harus dihadiri, ditanggung jawabi, dan dievaluasi bersama-sama.
Hal tersebut terlihat dari beberapa agenda khidmah jamiyyah yang dilakukan seperti mengimami salat berjama'ah, adzan, ngaji, khutbah, ta'lim ibu-ibu, ta'lim bapak-bapak, dan kegiatan dakwah serta kegiatan keislaman lainnya di setiap kelompok.
Selain itu, PKKJ Mu’allimin PERSIS 3 Pameungpeuk juga melaksanakan kegiatan bakti sosial (Baksos). “Salah satu bentuk Baksos yang dilakukan adalah penanaman pohon mangrove sebagai upaya antisipasi bencana abrasi di daerah pesisir utara Subang," jelasnya.
Kegiatan PKKJ Mu’allimin PERSIS 3 Pameungpeuk tahun ini resmi berakhir pada 13 Mei 2023 kemarin.
Saat ini, kata dia, kafilah PKKJ telah kembali ke tempat asal masing-masing dengan membawa berbagai cerita dan pengalaman yang tak terlupakan, serta semangat jihad dan dakwah yang harus tetap diwujudkan di mana pun berada.
"Kegiatan ini menjadi bukti nyata semangat jihad dan dakwah yang harus terus hidup dan dihayati oleh generasi muda dalam masyarakat luas," tutupnya. (*)
Kontributor: Ust Adam Tsabiet