Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) III. Kegiatan bertempat di hotel Aston Serang Banten ini diikuti oleh para tasykil PP Persis, Lembaga, Badan, Dewan, Otonom, dan Pimpinan Wilayah (PW) Persis Se-Indonesia. Acara dari 29 Nopember hingga 1 Desember 2024 tersebut mengusung tema “Mengokohkan Kolaborasi dan Sinergi untuk Kemandirian Dakwah Jamiyah”.
Bidang Dakwah (Bidak) PP Persis mengikuti seluruh rangkaian Muskernas tersebut. Ustadz Uus Muhammad Ruhiyat menahkodai Bidak ditemani ustadz Deni Solehudian sebagai Sekretaris Bidak, ustadz Nanang Hendrayatna sebagai Ketua Bidang Garapan (Bidgar) Sumber Daya Insani Dakwah (SDID), ustadz Dedi Setiadi sebagai Ketua Bidgar Manajemen Kemesjidan, ustadz Lutfi Lukmah Hakim sebagai Ketua Bidgar Budaya dan Teknologi Dakwah, ustadz Asep Ihsan Taufiq sebagai Ketua Bidgar Bimbingan Haji dan Umroh (Bimhajum), dan ustadz Yusup Tajri sebagai Ketua Bidgar Dakwah Daerah Terpencil (D2T). Para taskil Bidak hadir mengikuti Muskernas dengan khidmat.
Mengingat format Muskernas yang beda dengan tahun sebelumnya maka Bidak sebagaimana Bidang lain mendengarkan tanggapan dari musyawirin, khususnya utusan dari PW Persis. Para PW tersebut menyampaikan perkembangan program di wilayah masing-masing dan menanggapi laporan program dan kinerja tasykil PP Persis yang disampaikan Ketua Umum. Dalam paparannya Ketum yaitu Dr. H. Jeje Zaenudin menyampaikan pula rencana program prioritas satu tahun ke depan.
“Kafilah Du’at telah berhasil mendirikan pesantren di Medan Sumatera Utara,” ujar ustadz Surya Darma dari Medan. Sekretaris PW Persis Sumut ini pun menguatkan bahwa peran Kafilah Du’at tersebut berlanjut hingga sekarang. Setelah membuat TK, MD, dan SMP, maka sebentar lagi akan dibuka SMA di Hamparan perak. “Di Lampung para Kafilah Du’at ini sangat berpengaruh. Untuk itu di Muara sungkai telah mulai dibangun rumah khusus untuk Kafilah Du’at,” ujar ustadz Ghazali sebagai Ketua PW Persis Lampung. “Alhamdulillah, Kafilah Du’at ini sangat berperan di Belitung. Saya mengenal Persis melalui Kafilah Duat yaitu ustadz Ahmad. Akhirnya saya siap menjadi pengurus PW Persis,” ucap ustadz Pepen ketua PW Persis Bangka – Belitung. “Para ustadz dari Kafilah Du’at ini sangat membantu program-program kami. Meski belum ada yang nyantol dengan orang Jawa Timur,” terang ustadz Adi perwakilan PW Persis Jawa Timur.
“Kami PW Persis Ambon sangat terbantu oleh Kafilah Du’at. Luar biasa kesabarannya. Tidak hanya mensukseskan program di pesantren, termasuk dengan membina Otonom Persis,” jelas ustadz Muhamad Nurdin dari Ambon. “Para dai Kafilah Duat ini sangat baik. Mereka membina para santri di pesantren. Bahkan kami sangat terbantu dalam pengisian pengajian. Paling tidak 7 mesjid terbina dengan Kafilah Du’at ini,” ujar ustadz Zul dari PW Kalimantan Utara. “Kafilah Duat ini telah membantu perintisan TK Persis di Samirono. Bahkan dai yang sekarang tidak hanya melanjutkan pembinaan di TK, tetapi juga membuat pengajian rutin ibu-ibu. Taklim ini sudah beberapa pertemuan berjalan di sana,” tegas ustadz Bambang Ketua PW Persis Jawa tengah.
Berbagai tanggapan positif di atas tentu mendorong program Kafilah Duat harus terus ditingkatkan. “Program Kafilah Du’at yang seperti ini harus diperhatikan oleh Ketua Umum,” jelas ustadz Ghazali dari Lampung. “Semoga PT Persis di Jabar ada program seperti yang diinisiasi IAI Persis Garut sebagai pemasok Kafilah Du’at,” ujar ustadz Bambang dari Jawa tengah. Mendengar berbagai paparan di atas ustadz Yusup bersyukur atas capaian dan manfaat yang terasa di masyarakat. “Kita terus berusaha meningkatkan pelayanan melalui Kafilah Du’at ini. Untuk tahun 2025 mendatang alumni IAI Persis Garut telah siap dibantu oleh alumni Ma’had ‘Ali Al-Asma Sumedang. Begitupula dengan pendanaan untuk kebutuhan operasional kita coba tingkatkan dengan mencari berbagai donatur dan pihak yang siap mensukseskan dakwah melalui program Kafilah Du’at,” tegas ustadz Yusup. (Yusri)
BACA JUGA: Madrasah Du'at PP Pemuda Persis, Ajang Silaturahim Bidang Dakwah
