Refleksi Ketua Pemuda Persis Kabupaten Bandung untuk Persada 7

oleh Reporter

19 September 2018 | 06:44

Bandung - persis.or.id, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Persis Kabupaten Bandung, Suban Mufti, menyampaikan sambutannya dalam acara Pekan Riyadhoh Sabtu Ahad (Persada), Sabtu (15/09/2018) di Bumi Perkemahan Punceling, Rancabali.

Suban mengutip mengutip ayat Al Quran

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ

Demikian isi ayat yang dikutipnya dalam muqaddimah-nya, yakni QS Al-Hajj ayat 78.

Ia mengungkapkan, “Tanpa do’a dari orangtua, tanpa ridla dari orangtua, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan ridla dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Jangan lupa, setiap acara yang kita laksanakan di Pemuda Persis, tong hilap, anu kahiji mah bebeja ka anu jadi kolot (jangan lupa, yang pertama itu memohon restu kepada orang tua kita)”, ucap Suban.

Suban melanjutkan dengan nada menahan haru, berbagai ungkapan terima kasih ke berbagai pihak baik di dalam Jam’iyyah maupun luar Jam’iyyah. 

"Salam hormat dan rasa bangga saya ucapkan terima kasih. Pertama, seluruh Tasykil Pimpinan Daerah Pemuda Persis Kabupaten Bandung yang menjadi Panitia inti. Tak lupa juga Pimpinan Cabang Ciwidey, Pimpinan Cabang Pasirjambu, Pimpinan Cabang Rancabali yang begitu luar biasa. Berikut dengan seluruh komponen yang ada di PC, Pesantren, ini punten Ustadz, kaririweuh ku sim kuring sadayana. Tanpa suport ti anu janten sepuh, di dieu luar biasa. Korsina ditambut, mejana dicandak, barudak nuju diajar ge nyuhunkeun dialihkeun heula, informasi terakhir. . . . mudah-mudahan suport yang diberikan kepada kami hanya Allah yang dapat membalasnya dengan yang lebih baik", ungkap Suban.

Dirinya menambahkan, “Salam hormat dan rasa bangga saya ucapkan terima kasih, Pertama, seluruh Tasykil Pimpinan Daerah Pemuda Persis Kabupaten Bandung yang menjadi panitia inti tak lupa juga Pimpinan Cabang PaCiRa (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali) yang telah bersedia menjadi panitia lokal pada acara kali ini. Baik panitia ini maupun panitia lokal, ada bahasa dari Wakil Panitia itu, Tim atau Panitia Persada ini siap bekerja sagolerna. Nepikeun ka ngagoler dimana wae. Telat tuang nepikeun ka ngagoler, hapunten pisan. Bekerja sampai seperti itu.”

Baginya, walaupun memang jadi guyonan (bahan candaan) tapi prinsip itu menjadi suatu yang positif bagi kami.

‘Ah keun we lah, da abdi sadaya mah ngan sakadar bubuk ranginang.’ Namun yang kami rasakan, Antum semua dari Tasykil Pimpinan Daerah, dari Panlok yang ada di PaCiRa ini. Antum semua adalah ‘bubuk ranginang terenyah dan terenak yang pernah saya cicipi di lidah ini", ungkapan Suban tersebut sontak membuat para hadirin secara spontan bertepuk tangan.

Secara pribadi, kata Suban, Tidak mengapa saat periodenya tidak ada agenda Persada juga, namun kata karena itu adalah program jihad yang disetujui dalam Musyawarah Daerah yang dihadiri oleh seluruh Tasykil PD dan seluruh PC se-Kabupaten Bandung, maka Persada menjadi wajib adanya.

"Dikarenakan Persada ini adalah hasil musyawarah, maka kami berani untuk menyodorkan program ini kepada Panitia Lokal. Berangkat dari sebuah keyakinanlah kami bergerak, bahwa Persada ini adalah program jihad dalam rangka melaksanakan hasil kesepakatan. Jika tidak ada nilai ibadah, untuk apa kita lakukan", terang Suban.

Suban menyampaikan, Kepada yang tidak hadir Persada, jika tidak ada dalil atau alasan syar’i Antum tidak hadir Persada, Anggoa Pemuda Persis tidak ikut Persada kali ini, maka silahkan saja kalau Antum yang tidak beralasan syar’i lantas tidak hadir di Persada ini akan kena kepada sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

"مَنْ خلَعَ يَداً منْ طَاعَةٍ لَقِى اللَّه يوْم القيامَةِ ولاَ حُجَّةَ لَهُ"

“Barang siapa orang yang melepaskan tangannya, yang melepaskan dirinya, dari ketaatan kepada pimpinannya. Wujudnya adalah ikut di Persada ini, maka, mohon maaf, kami tidak bisa membantu Antum semua yang tidak hadir pada hari ini tanpa alasan syar’i, maka akan bertemu dengan Allah tanpa alasan apapun yang bisa dipertanggung jawabkan!.”

Kegiatan Persada itu diperjuangkan sekuat tenaga, masalah terwujud atau tidak, menurut Suban itu tidak menjadi soal. 

"Kami yakin bahwa nilai dari Allah bukan saat hari H-nya, tapi Allah akan menilai kita dari proses kita mewujudkan program ini", tambahnya.

Suban menjelaskan alasan mengangkat tema implementasi keilmuan dalam upaya mewujudkan kader muda Persis yang memiliki al-sam’u dan al-tha’ah dalam jihad Jam’iyyah, ia berharap mudah-mudahan bukan hanya gebyar di hari H nya saja, tapi ditunggu di tahun berikutnya, di tahun ketiga masa kepemimpinan kami, karena berdasarkan pola kebijakan umum di Pimpinan Daerah Pemuda, dibagi 3 tahun menjadi 3 fase.

Fase pertama, tahun pertama tahun keilmuan. Fase kedua, tahun kedua adalah tahun pelatihan atau implementasi ilmu. Sedangkan fase ketiga, tahun ketiga adalah tahun pemberdayaan.

“Sim kuring salaku Pimpinan Daerah teu hayang, barudak Pemuda sumanget di Persada tapi diajak jihad dina taun katilu engke rek diberdayakeun loba nolak, merod. Ranah jihad kita, lahan jihad kita, akan terbentang di satu tahun yang akan datang. Siapkan Antum, semangatnya dijaga", ungkap Suban.

Dalam berbagai bidang, Pemuda Persis akan berusaha memberdayakan diri untuk lebih bermanfaat bagi umat, bahkan bagi bangsa dan negara.

Terakhir, Suban menyampaikan, Kami sampaikan amanat kepada seluruh anggota. kita hadir di sini bukan menang bukan kalah, yang penting adalah mempererat ukhuwah.

Bukan menang bukan kalah, yang penting bagi kita adalah ghirah dalam jihad jam’iyyah.

Bukan menang bukan kalah, tapi yang penting bagi kita, inilah wujud kita memiliki al-sam’u dan al-tha’ah.

Mudah-mudahan jihad kita di Jam’iyyah akan senantiasa dipelihara ghirahnya. Senantiasa dipelihara segala sesuatunya sehingga mewujudkan kader-kader yang siap berjihad di Jam’iyyah di mana pun, kapan pun, dan dalam situasi apa pun. (*)

Reporter: Reporter Editor: admin