Tasikmalaya, persis.or.id - Pimpinan Pusat Pemudi Persatuan Islam (PP Pemudi PERSIS) menggelar Roadshow Keempat Muktamar XII yang diselenggarakan di Pesantren Persatuan Islam 91 Bantargedang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Ahad (24/07/2022).
Roadshow kali ini dihadiri oleh 122 peserta yang berasal dari anggota Pemudi PERSIS PD Kota Tasik, PD Kabupaten Tasik, PD Kabupaten Ciamis, dan PD Banjar.
Pada kesempatan ini, perwakilan PD Kota Tasikmalaya, Silmi Alfiani S.Pd. mengungkapkan bahwa roadshow tersebut menyatukan anggota Pemuda PERSIS di empat kota.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pimpinan Pusat, karena dengan adanya Roadshow ini bisa menyatukan anggota PD Pemudi PERSIS Kota Tasik, Kabupaten Tasik, Kabupaten Ciamis, dan Banjar dalam satu waktu dan tempat yang sama,” tuturnya.
Utusan Pimpinan Pusat yang hadir dalam roadshow keempat ini adalah Yuni Qurrata A’yun, S.Pd. sebagai Bendahara, Wiwi Siti Fatimah, S.Pd. sebagai Kabidmal, Nur Elah, S.Pd. sebagai Kabidgar Ekonomi, Herlin Dewi Yanti, S.Pd. sebagai Bidang Biro Data, Saniyyatus Sa’diyyah, S.Pd. sebagai Biro Umum, Nissa Fauziah, S.Pd. dan Nurani Ami Yulia dari LHK.
Di awal acara, Nissa Fauziah memperkenalkan Lembaga Himpunan dan Komunitas (LHK) yang ada di Pemudi PERSIS. Di antaranya, Komunitas Pemudi Pecinta Al-Qur’an (KOPCA), Penelitian dan Pengembangan (LITBANG), Tim Instruktur (TI), Himpunan Pengusaha Pemudi PERSIS (HIPPI), Komunitas Pemudi PERSIS Peduli Asi (Spasi), dan Komunitas Pegiat Literasi Pemudi PERSIS (Kompilasi).
“Melalui LHK yang ada di Pemudi PERSIS, anggota dapat memilih sesuai minat dan kebutuhannya masing-masing,” Ujar Nisa.
Selanjutnya, di awal pemaparan tentang Muktamar Pemudi PERSIS, Nur Elah menggali tema dan Filosofi yang terdapat dalam logo Muktamar XII. Ia menyampaikan bahwa huruf M kapital sebagai inisial dari kata muktamar dengan visualiasi bunga tulip melambangkan simbol cinta antar sesama dan kasih sayang yang tidak terhingga.
“Hal ini semacam ruh dalam jam’iyyah Pemudi PERSIS yang saling mencintai dan menyayangi dalam keterikatan karena Allah. Di atas huruf M terdapat lambang Pemudi PERSIS dan angka XII romawi berwarna merah muda dan biru, yang merupakan identitas Pemudi PERSIS, divisualisasikan dalam bentuk obor sebagai simbol semangat tinggi dan pantang menyerah dalam perjuangan dakwah jam’iyyah Pemudi Persatuan Islam,” paparnya.
Nur Elah juga mengajak seluruh anggota Pemudi PERSIS di bumi priangan timur agar mem-follow akun Instagram PP Pemudi PERSIS agar tidak ketinggalan segala informasi tentang Pemudi PERSIS, dan akun Instagram Pemudi Store untuk mengetahui detail-detail produk yang ada di Pemudi PERSIS.
Selanjutnya, ketentuan tentang Muktamar XII dipaparkan oleh Wiwi Siti Fatimah. Salah satunya tentang kelengkapan pakaian, yakni tidak menggunakan kerudung berbahan jersey/kaos dan tidak memakai sandal atau sepatu sandal.
“Muktamar nanti, anggota yang menjadi wakil peserta di tiap jenjangnya harus memakai seragam lengkap berupa baju batik nasional Pemudi PERSIS, almamater dan kerudung yang sudah menjadi standarisasi kelengkapan pakaian Pemudi PERSIS, agar seragam dan tidak ada perbedaan yang mencolok,” ungkapnya.
Selain itu, sebagai Bendahara, Yuni Qurrata A’yun menjelaskan tentang ketentuan keuangan Muktamar XII Pemudi PERSIS dan memaparkan tentang grafik keuangan Muktamar yang mengalami naik dan turun.
“Iuran Muktamar ini harus dipenuhi sampai bulan Desember 2022,” imbuhnya.
Sesi terakhir sosialisasi program Muktamar XII adalah memperkenalkan produk Pemudi PERSIS, di antaranya topi bucket, kaos kaki, tas dan pouch. Pengenalan disampaikan oleh Nurani Ami Yulia. Kegiatan roadshow dilanjutkan dengan acara bimbungan teknis (bimtek) yang dibimbing oleh Sanniyatus Sa’diyyah dan Herlin Dewi Yanti.
Pada roadshow kali ini, Pimpinan Pusat Pemudi PERSIS juga berkesempatan bersilaturami ke tempat kediaman istri Alm. K.H. Drs. Siddiq Amin, MBA (Ketua Umum PP PERSIS periode 1997-2009), yang bertempat di PPI 67 BENDA, dan berta’ziyah kepada keluarga alm KH. Uu Suhendar, M.Ag. (Bidgar Pembinaan Jam’iyyah PP PERSIS).
[]
Kontributor: Nur Elah Bunel
Editor: Dhanyawan