Jumlah korban tewas bertambah hingga menjadi empat orang saat kekuatan militer Israel menyerang warga Palestina yang melakukan unjuk rasa di wlayah Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur.
Media setempat melaporkan bahwa seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun bernama Muhammad Amin Aqel al Adam, gugur setelah ditembak militer Israel saat berlangsungnya aksi di hari jum’at dekat Ramallah, Tepi Barat.
Adam diduga berusaha menyerang tentara Israel.
Beberapa jam sebelumnya, seorang warga Palestina lainnya juga terbunuh di wilayah Tepi Barat dengan situasi yang sama.
Sementara itu dua orang warga Palestina juga gugur di Jalur Gaza setelah ditembak tentara Israel saat berlangsungnya protes di wilayah perbatasan.
Aksi protes dilancarkan sebagai respon atas pengakuan sepihak Donald Trump bahwa Jerusalem adalah ibukota Israel pada tanggal 6 Desember lalu.
Salah satu pria palestina yang terbunuh itu bernama Ibrahim Abu Thurayya, 29 tahun, sebelumnya ia telah kehilangan dua kakinya pada peristiwa kekerasan Israel yang terjadi sebelumnya di Gaza.
Warga Palestina mengangkat apa yang menimpa Abu Thurayya di sosial media untuk menghormatinya.
Mereka juga membagikan video Abu Thurayya saat ia menghimbau seluruh warga Palestina untuk memprotes tindakan Trump, sebuah aksi sepihak yang secara luas dikutuk para pemimpin dunia.
Reporter Al Jazeera, Harry Fawcett, saat melaporkan dari Jerusalem Timur mengatakan bahwa seruan penentangan oleh kelompok-kelompok kekuatan yang ada di Palestina serta respon yang seirama dari negara-negara Islam telah mendorong terus berlangsungnya aksi protes di Palestina. (Dikutip/dialihbahasakan - Al Jazeera - LH)