Bandung, persis.or.id – Proses syuting tahap dua film Cinta dan Sejarah telah resmi rampung pada Kamis, 15 Mei 2025. Pengambilan gambar dilakukan di Pesantren Persatuan Islam 50 Lembang dan beberapa titik lokasi di kawasan Lembang, Bandung Barat.
Pemilihan lokasi ini bukan hanya menyesuaikan kebutuhan naskah, tetapi juga mempertimbangkan latar visual yang sinematik dan mendukung estetika film.
Saat ditemui di lokasi syuting, sutradara film Cinta dan Sejarah, Teddy Tardiana, mengungkapkan tantangan selama proses produksi:
“Walaupun lokasi syuting lebih dekat dibandingkan tahap pertama di Bangil, tapi tantangan dan kesulitannya justru lebih banyak,” ujarnya.
Ketika ditanya terkait waktu penayangan film, Kang Teddy menjelaskan bahwa setelah syuting selesai, masih banyak tahapan pascaproduksi yang harus dilalui, seperti proses editing, scoring, color grading, hingga tahap finishing.
Di lokasi yang sama, Rizal Bino selaku produser film memberikan bocoran bahwa film ini akan dilengkapi dengan sejumlah soundtrack orisinal yang sedang dalam proses produksi.
“Sudah ada dua lagu yang selesai direkam, sementara beberapa lainnya masih dalam tahap penyusunan draft,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh soundtrack akan diluncurkan bersamaan dengan momen gala premiere, di mana film Cinta dan Sejarah akan pertama kali diputar untuk publik.
“Rencananya semua soundtrack akan diperdengarkan ke publik pada gala premiere nanti,” pungkasnya.
BACA JUGA:Irfan Hakim Turut Membintangi Film Perdana PERSIS: Cinta dan Sejarah