Targetkan Transformasi, STAIPI Bandung Siapkan Perangkat menuju Institute 

oleh Reporter

30 Maret 2019 | 14:55

Bandung – persis.or.id, Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung menargetkan transformasi menuju sebuah Institute. Hal tersebut diungkakan Ketua STAI Persis Bandung Dr. H. Nurmawan, M. Ag, Sabtu (30/03/2019) di ruang kerjanya.

“Kita sedang mempersiapkan perangkat-perangkat untuk  menjadi Institute diantaranya membuka Prodi baru”, ujar Nurmawan.

Hal-hal mesti dipersiapkan sudah siap semua, Pihak STAIPI Bandung tinggal menunggu dari pihak-pihak terkait untuk merespon semua ajuannya.

Saat ini STAIPI Bandung sedang memacu peningkatan kuantitas yang berkualitas. Nurmawan optimis, in sya Allah pada tahun ini akan berubah menjadi Institute.

“Kami sedang merancang site plan bukan lagi master plan untuk menggapai wilayah-wilayah atau bangunan-bangunan apa yang dibutuhkan kedepannya dalam rangka melengkapi kehadiran sebuah perguruan tinggi yang ideal”, ungkap Nurmawan.

Cita-cita STAIPI Bandung dalam menetukan visi, menargetkan pada tahun 2035 menjadi perguruan tinggi swasta terbaik di seluruh Indonesia. 

“Kalu cita-cita ya harus tinggi”, tambahnya.

Saat ini menurutnya ada kebijakan dari Kementrian Agama dimana STAI-STAI yang berprestasi, memilik peluang untuk menjadi sebuah Universitas dan tetap pada koridor keilmuan Keislaman. 

“Insititue insyaa Allah pada tahun ini sudah akan kami dapatkan paling lambat tahun 2020, karena dua prodi kami sudah persiapkan, dosen-dosennya sudah ada”, terangnya.

Kedua prodi yang dimaksud itu adalah Prodi Wisata Syari’ah dan Bahasa Arab. Semuaya sudah lengkap dari segi aspek keharusan insitute ada empat fakultas yaitu fakultas tarbiyah ada dua prodi PIAUD dan PAI yang sekarang sudah ada, fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), STAIPI Bandung juga sudah punya Ekonomi Syari’ah nanti Pariwisata Syari’ah dimasukan kedalam (FEBI), kemudain ilmu Al Qur’an dan Tafsir dibawah fakultas Ushuludin serta komunikasi dakwah dan penyiaran Islam  masuk ke dalam fakultas Dakwah.

“Semuanya itu sudah lengkap, tinggal proses akreditasi kemudian ini menjadi bagian garapan kita”, ucapnya.

Terkait tenaga pengajar dua prodi yang baru, STAIPI Bandung saat ini sedang rekrutmen terbuka, diantaranya melalui web internal STAIPI, medsos dan media masa.

STAIPI Bandung tengah membutuhkan tenaga pengajar untuk prodi Pariwisata Syari’ah yang betul-betul murni S2 lulusan Pariwisata. 

“Kalau ada yang berminat untuk mendaftarkan diri, kita masih merespon untuk dimasukan menjadi calon dosen tetap”, ujarnya.

Tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh STAIPI Bandung adalah terkait infrastuktur penambahan dua prodi. Sementara biaya SDP kuliah dari pendaftaran mahasiswa  masih sangat kecil tidak memenuhi bahkan masih setara dengan uang gedung Aliyah ataupu Tsanawiyah. 

STAIPI Bandung masih memungut uang gedung hanya Rp. 500.000/ mahasisiwa. Ada rencana pada tahun ini akan ada kenaikan karena bercita-cita menambah ruangan dan fasiltas penunjang untuk dua prodi yang baru tersebut.

Ketua STAIPI Bandung juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Kemenag serta adanya MOU dengan Pemda Jawa Barat agar ada peluang untuk membantu pembangunan kelas dan fasilitas tersebut. 

“Kita perlu meluaskan aula, dan penambahan auditorium, labolatorium juga”, ujarnya. (HL/TG)

Reporter: Reporter Editor: admin