Bandung — persis.or.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Terpantau Selasa (25/12/2018) jumlah korban mencapai lebih dari 400 orang.
“429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, dilansir detik.com Selasa (25/12/2018).
Menanggapi musibah yang terjadi Wakil Ketua Umum Persis Dr. KH. Jeje Zaenudin menilai bencana bisa diakibatkan karena merusak sunnatullah. Dalam AL-Quran Surat Arrum ayat 31 jelas bahwa Ketika ketetapan Allah sudah tiba, tanpa sebab yang diketahui manusia, atau manusia secara sadar merusak sunnatullah pada alam semesta dengan melabrak keharmonisan dan keseimbangannya, seperti eksploitasi sumberdaya alam yang membabi buta, maka pastilah bencana alam terjadi,” ucapnya kepada dihubungi Rabu (26/12/2018).
Jeje menambahkan saat manusia melanggar ketentuan-ketentuan Allah musibah dinilai menjadi peringatan kepada manusia.
“Demikian juga ketika manusia melanggar hukum -hukum syariatnya, seperti memperbanyak maksiyat dan kekufuran di muka bumi, maka alam juga murka sebagaimana murka nya alam atas petintah Allah kepada kaum Nabi Nuh, Nabu Hud, Salih, dan Kaum nabi Luth,”
Saling tolong menolong dinilai menjadi upaya menjadikan sebuah musibah menjadi ringan. Jeje menghimbau untuk membantu kepada korban bencana tsunami saat Sabtu (22/12/2018) lalu itu.
“Jika sudah terjadi maka saling membantu, tolong menolong semaksimal mungkin yang kita mampu, dan terutama saling mendoakan agar diampuni salah dan dosa nya serta diberi ketabahan dan kesabaran semua yang ditinggalkannya,” pungkasnya. (HL/RFY)
Ja'miyyah
29 November 2024 | 17:12