Lombok (27/08/2018) – Musibah bencana alam berupa gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini masih menyisakan duka yang mendalam. Khususnya bagi para korban yang tinggal di pengungsian-pengungsian.
Tak heran, jika banyak pihak yang tergugah hatinya untuk memberi bantuan moril maupun materil sebagai wujud peduli dan keprihatinan terhadap nasib para korban.
Salah satunya, seperti yang dilakukan Bidang Garapan Sosial PP Persatuan Islam (Persis) bekerjasama dengan lembaga Pusat Zakat Umat (PZU) dan Siaga Bencana (SIGAB) Persis mengutus da’i dan tim trauma healing ke korban gempa lombok Nusa Tenggara Barat.
Tim relawan yang berjumlah 8 (delapan) orang, mereka adalah Taufik Awaludin, Miftah Farid, Heri Sholehudin, Cepi Hamdan Rafiq, Ahmad Sofian, Farhan Fuadi Rahman, Resya Nurhaeti, dan Nia Qurniati Rahmani.
Tim relawan yang berjumlah 8 (delapan) orang ini, berangkat dari sekretariat PP Persis Jl. Perintis Kemerdekaan no.1-2 Bandung take off dari Bandara Husain Sastranegara hari Senin (27/08/18) pukul 05.45 WIB, dan landing di Bandara Internasional Lombok sekitar pukul 09.30 WITA.
Perjalanan dilanjutkan menuju lokasi pengungsian utama di lapangan Pemda Kab. Lombok Utara Kec. Tanjung, dan berakhir di lokasi Dusun Timur Tengah Ds. Dangiang Kec. Kayangan Kab. Lombok Utara Nusa Tenggara Barat, yang merupakan posko utama tim da’i dan trauma healing PP Persis.
Tim ini rencananya akan disebar ke dua wilayah yang berbeda, yaitu ke Kec. Kayangan Kab. Lombok Utara dan ke Kec. Sembalun Kab. Lombok Timur.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Diretur Eksekutif Pusat Zakat Umat (PZU); Angga Nugraha, adalah untuk membantu memulihkan trauma yang dialami para korban pasca guncangan dahsyat gempa bumi di lombok NTB belum lama ini.
Lebih lanjut, menurut Angga Nugraha yang juga menjabat sebagai Bidang Ekonomi PP Pemuda Persis,menuturkan dari hasil temuan tim relawan yang sudah lebih awal berada dilokasi, kondisi warga terutama yang berada di Dusun Timur Tengah Ds. Dangiang Kec. Kayangan Kab. Lombok Utara NTB ini mengalami shock yang cukup berat pasca gempa bumi yang mengguncang bumi Lombok.
Menurut kesaksian Keluarga korban yaitu Bapak Nasrul, yang merupakan Ketua PW Persis NTB dan Bapak Wahyudin yang juga merupakan staff Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Kab. Lombok Utara ini, “Guncangan yangpaling dahsyat itu terjadi pada tanggal 5 Agustus 2018 samapai 7 SR, yang meluluh lantahkan bangunan rumah, sekolah, dan sarana ibadah mesjid.”
Menurut Pak Usman, pamannya Pak Nasrul, kejadian gempa pada hari itu terbilang langka, karena betapa tidak, guncangannya terjadi secara berturut-turut dalam rentang waktu beberapa menit saja dalam sekala rata-rata 4,3 SR, lalu disusul dengan guncangan-guncangan pada hari-hari berikutnya yang tak kalah besarnya.
Program kegiatan ini membidik 3 (tiga) sasaran target yang in syaa Allah akan direalisasikan oleh tim relawan Persis ini dalam rangka membantu meringankan derita korban gempa di Lombok NTB ini.
Sasaran yang pertama adalah pembuatan MCK, kedua adalah pembuatan mushola dan sasaran yang ketiga adalah trauma healing lebih kepada pemulihan psikis korban yang mengalami shock cukup berat. Kegiatannya berupa peningkatan kualitas ruhiyah mereka, seperti shalat berjama’ah, kuliah shubuh, dan silaturahim langsung berkunjung ke rumah-rumah warga oleh tim da’i.
Selain itu juga tim trauma healing melakukan kegiatan edukatif ke sekolah-sekolah baik di jenjang Paud dan juga Sekolah Dasar yang ada di Dusun tersebut. Tak ketinggalan, tim ini juga melakukan pendekatan kekeluargaan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan khususnya buat ibu-ibu.
Semoga tim da’i dan trauma healing yang diutus diberikan kesehatan dan kesabaran serta senantiasa diberikan perlindungan oleh Allah Swt. Dan semoga setiap gerak langkah perjuangan kita senantiasa ada dalam ridha dan maghfirah-Nya. Amin. (/CHR)