[Arsip - 2/10/21]
Bandung, persis.or.id - Pengkaderan dalam sebuah organisasi merupakan keharusan yang tidak akan terpisahkan. Jika pola kaderisasi tidak berjalan baik, maka bisa dipastikan eksistensi organisasi tersebut tidak akan berjalan lama.
Demikian pula di dalam Jam’iyyah Pemudi Persatuan Islam, pola kaderisasi ini menjadi satu garapan yang dipentingkan. Sehingga dirancang pola kaderisasi yang bertahap dan berkesinambungan, dari mulai merekrut calon anggota, merekrut anggota, Pembinaan Kader Pimpinan (PKP) dan diakhiri dengan Training Instruktur (TI).
Untuk kepentingan tersebut, PP Pemudi PERSIS menyelenggarakan Training Instruktur (TI) pada pekan ini. Kegiatan TI dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 2—3 Oktober 2021, dan tujuan acara tersebut ialah peningkatkan kualitas kaderisasi di Pemudi PERSIS.
Acara akan difokuskan pada beberapa poin, yaitu kajian materi dan diskusi dari beberapa narasumber dari KH. Dr. Haris Muslim, Lc., M.A., Tepi Muyaniapi, S.Sos., M.Pd., Wanti Fitriyani M., S.Pd.; simulasi dan materi Team Building yang akan dibantu oleh anggota Tim Instruktur Pemudi PERSIS.
Bertempat di Balai Inseminasi Buatan, Lembang, Kab. Bandung Barat, acara tersebut mengusung tema “Mewujudkan Trainer yang Andal dan Loyal dalam Mengembangkan Jam’iyyah Pemudi PERSIS Cerdas Berakhlakul Karimah”.
Acara yang diselenggarakan berangkat dari program Bidang Jam’iyyah Garapan Kaderisasi PP Pemudi PERSIS ini akan dibuka langsung oleh Wakil Ketua Umum PP PERSIS KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag. sekaligus sebagai keynote speech dalam acara tersebut.
Dengan pola kaderisasi tersebut diharapkan jam’iyyah Pemudi Persatuan Islam semakin tumbuh berkembang anggotanya baik secara kuantitas maupun kualitas.
“Sehingga satu kekhawatiran bahwa estafeta perjuangan di jam’iyyah Pemudi Persatuan Islam akan macet, terjawab sudah dengan segala upaya kaderisasi yang terus dibenahi dan diperbaharui.” Demikian disampaikan Maryati selaku Bidang Jamiyyah PP Pemudi PERSIS melalui press releasenya kepada persis.or.id
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kaderisasi—yang merupakan salah satu inti dari pergerakan organisasi Persatuan Islam—memiliki kedudukan serta perhatian yang sangat penting dalam menentukan setiap rekruitmen kader Pemudi PERSIS. Banyak kendala dan tantangan yang selalu dihadapi dalam realisasi pengkaderan.
Peserta dari kegiatan Training Instruktur ini diikuti oleh 40 anggota pemudi PERSIS yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Adapun tujuan dari kegiatan ini terbentuknya Tim Instruktur yang tangguh, andal, dan profesional bagi pembentukan kader pemudi khususnya dan kader perempuan muda lainnya.
Akan tetapi, lanjutnya, dari semua tujuan tersebut yang paling utama adalah terwujudnya Pemudi PERSIS Cerdas Berakhlakul Karimah sebagaimana yang tertuang dalam Grand Idea Pemudi PERSIS masa Jihad 201—2022 serta menumbuhkan ruh jihad dan ijtihad anggota Pemudi PERSIS sebagai kader Persatuan Islam.
(ASN/dh)