Dzulkarnain Da’i Penjelajah Dunia Dalam Al-Qur’ân (Bagian Satu)

oleh Redaksi

14 Januari 2025 | 08:24

Dzulkarnain Da’i Penjelajah Dunia Dalam Al-Qur’ân

2.Sebab disebut Dzulkarnain.

Ibnu al-Jauzi (V:183) menjelaskan sebab dia disebut Dulkarnain karena;

  1. Dia da’wah pada jalan Allah lalu dipukul pada tanduknya dan binasa, setelah lewat waktu beberapa lama Allah mengutus lagi dan berda’wah dan dipukul tanduk yang lainnya kemudian binasa. Ini pendapat Ali as.
  2. Dia pergi ke مغرب الشمس/sebelah barat dan مطلعها/tempat terbitnya matahari. Ini pendapat Ibnu Abbas.
  3. Karena dua sisi kepalanya dari tembaga.
  4. Dia raja Mesir dan Romawi.
  5. Pada kepalanya ada seperti dua tanduk.

Al-Shabuni (II:139) menjelaskan, disebut Dzulkarnain karena ia raja sebelah timur dan barat serta seorang raja muslim yang adil.


Shawi (III:29) menyebutkan disebut Dzulkarnain karena punya tanduk kecil pada kepalanya, diberi ilmu yang dohir dan batin, raja Persia dan Romawi, disebut Iskandar karena dia membangun Iskandariyah di Mesir dan diberi nama dengan namanya.


Al-Maraghi (VI:12) menjelaskan disebut Dzulkarnain karena dia sampai pada dua tanduk Matahari. Sedangkan menurut M.Romli (531) menyebutkan disebut Dzulkarnain karena dia jadi raja di barat dan timur.


Dari pendapat mufassir di atas, tampaknya dapat dikatakan, disebut Dzulkarnain karena Ia menjelajah berda’wah ke maghrib syamsi dan ke mathla’ al-Syamsi, kedua ujung wilayah itu bagaikan dua tanduk pada binatang.

 

3.Pada Masa Siapa Dzulkarnain.


Al-Jauzi (V:183) menjelaskan Dzulkarnain hidup pada masa

  1. Pendapat Ali Abad pertama. Ia dari keturunan يافث بن نوح.
  2. Pendapat al-Hasan Ia setelah ثمود/ Tsamud umurnya 1600 tahun.
  3. Antara masa Isa dan Muhammad. Ini pendapat وهب/ Wahab.

Hasbi al-Shiddiqi (II:800) menjelaskan pendapat Ibnu Qayyim, yang menurutnya Dzulkarnain yang dimaksud dalam Al-Qur’ân hidup semasa dengan Nabi Ibrahim, sedangkan Iskandar al-Maqduni hidup pada tahun 332 SM atau 945 tahun sebelum Muhammad. Begitupun M. Romli (531) menyebutkan bahwa Dzulkarnain hidup semasa Nabi Ibrahim.

  1. Ihwal Dzulkarnain

Al-Jauzi (V:183) menjelaskan tentang ihwal Dzulkarnain;

  1. Menurut  ‘Abdullah bin Amr dia adalah seorang nabi.
  2. Menurut Ali r.a. dia adalah hamba yang shaleh.
  3. Menurut Wahab dia adalah hamba yang shaleh dan raja bukan seorang Nabi.

Selanjutnya Ia menyebutkan, dimudahkan bagi Dzulkarnain perjalanan, Allah menundukan awan lalu membawanya, dan cahaya dibentangkan padanya, hingga malam dan siang sama saja baginya, dan baginya tentara yang banyak.

Mujahid berkata :

مَلَكَ الأرضَ أربعةٌ: مؤمنان وكافران فالمؤمنان سليمان بن داود وذو القرنين والكافران النمرود وبختنصر.

Shawi (III:29) menyebutkan Dzulkarnain bukan seorang nabi tetapi seorang wali, dia diberi ilham yang dituangkan dalam hatinya. Itu menunjukan bahwa dia bukan seorang nabi. Al-Qurthubi dalam Shawi menjelaskan perkataan Wahab bin Munbih bahwa Dzulkarnain namanya Iskandar ketika dewasa menjadi hamba yang shaleh, Allah berfirman (melalui ilham atau Nabi pada saat itu):

“Wahai Dzulkarnain aku akan mengutusmu menjadi penguasa terhadap ummat-ummat bumi. Mereka beragam bahasa, mereka semua penduduk bumi, mereka bermacam-macam tingkatan. Ada dua ummat diantara keduanya itu ada yang tinggi dan ada yang besar/lebar, dan ummat ditengah-tengah bumi diantara mereka jin, manusia, Ya’juj dan Ma’juj. Adapun ummat yang besar, ummat di belahan bumi bagian selatan yang disebut Hâawil, dan ummat dibelahan utara disebut Ta’wil, adapun dua ummat yang tinggi di timur disebut Mansik, dan ummat di sebelah barat yang disebut Nâsik”. Dzulkarnain berkata: “Ya Tuhanku engkau mengutusku untuk urusan yang besar yang tidak berkuasa kecuali engkau. Beritahukanlah kepadaku dengan kekuatan apa saya harus mengalahkan/ bersaing dengan mereka, dan dengan kesabaran apa saya harus menahan mereka, dan dengan bahasa apa saya harus bebicara, bagaimana saya harus memahami mereka sedang saya tidak mempunyai kemampuan?”. Lalu Allah berfirman: “aku akan memenangkan-mu apa yang aku bebankan padamu, akan aku buka dadamu sehingga dapat mendengar segala sesuatu dan aku akan berikan pemahaman sehingga engkau memahami segala sesuatu. Aku akan pakaikan kepadamu kebesaran, aku tundukan sinar dan kegelapan kepadamu sehingga menjadi tentaramu sinar menunjukanmu di depan, gelap menjagamu di belakang”. Lalu Dzulkarnain pergi dengan pengikutnya ia pergi ke Magrib karena ummat yang paling dekat yaitu Nasik.

Al-Maraghi (VI:15) menjelaskan tentang sifat-sifat Dzulkarnain, dia adalah seorang yang dapat sampai pada semua perjalanan, mengalahkan semua raja-raja, dibekali ilmu, kekuatan, alat yang mengantarkan pada tujuan, berbuat apa yang ia inginkan dan diberikan apa yang ia minta.

M. Romli (531) menyebutkan Dzulkarnain, dia diberi angkatan perang, alat-alat perang, persediaan-persediaan, kebesaran-kebesaran raja, ilmu dari Allah yang menyebabkan dapat pergi ke mana saja, diberi kekusaan (kerajaan), bisa menghasilkan apa yang dimaksud.

Al-Suyuthi (V:435) menjelaskan Dzulkarnain adalah seorang yang diberi ilmu. Dia diberi nasihat oleh Allah lalu ia memberi nasihat. Ini adalah pendapat Ali as. Dia adalah orang yang pertama memakai sorban. Ini menurut pendapat Wahab. Dia adalah raja yang memerintahkan dunia dengan Ihsan. Sesuai dengan hadist nabi,

أن النبي ص م سئل عن ذىالقرنين فقال هو ملك مسح الأرض بالإحسان {إبن حاتم}


BACA JUGA:

Kemiskinan dan Ketakutan: Azab atas Kabilah Mudhar yang Kufur Nikmat

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon