Oleh: dr. Sony Ramdhani, MH.Kes
Puasa Ramadhan selama sebulan yang dilakukan oleh umat Islam sejatinya adalah untuk mencapai derajat takwa, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Secara teoritis, puasa Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan pola makan yang lebih baik. Puasa dapat berkontribusi dalam penurunan berat badan, mengontrol kadar gula darah, serta memperbaiki profil lemak tubuh yang berkaitan dengan sindrom metabolik.
Puasa dan Pola Makan Sehat
Saat berpuasa, seseorang mengurangi jumlah makan dari tiga kali menjadi dua kali sehari, yaitu saat sahur sebelum subuh dan berbuka setelah maghrib. Oleh karena itu, asupan makanan yang dikonsumsi harus seimbang, mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, air, serta vitamin dan mineral. Dengan pola makan yang tepat, puasa dapat meningkatkan kadar High-Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik serta menurunkan rasio LDL/HDL dan TG/HDL. Mengurangi satu kali makan besar dapat menjadi langkah strategis untuk mengontrol kadar lemak dalam tubuh.
Penelitian tentang Puasa dan Profil Lipid
Sebuah penelitian oleh Abdullah Shehab dan rekan-rekannya yang melibatkan 102 peserta menunjukkan bahwa setelah puasa Ramadhan terjadi perubahan signifikan terhadap beberapa parameter kesehatan. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu sebelum Ramadhan, sehari setelah berakhirnya Ramadhan, dan empat minggu setelahnya. Dari 65 peserta yang menyelesaikan penelitian hingga akhir, ditemukan bahwa puasa memberikan dampak positif pada:
- Penurunan berat badan
- Penurunan lingkar pinggang
- Penurunan kadar trigliserida (TG)
- Peningkatan kadar HDL-C (kolesterol baik)
- Penurunan kadar LDL-C (kolesterol jahat)
Puasa dan Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
Selain manfaatnya dalam mengontrol berat badan, puasa Ramadhan juga membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Kunci utama keberhasilan puasa dalam mengontrol berat badan dan profil lipid adalah konsumsi makanan bergizi seimbang serta pengaturan pola makan yang disiplin.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 31:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
Ayat ini menjadi prinsip utama dalam menjaga pola makan sehat selama Ramadhan agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Kesimpulan
Puasa Ramadhan memberikan dampak positif terhadap kesehatan, terutama dalam menurunkan berat badan, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Namun, manfaat ini hanya dapat diperoleh dengan pola makan yang seimbang dan pengendalian diri dalam konsumsi makanan berlemak tinggi serta tinggi gula. Dengan menerapkan pola hidup sehat selama Ramadhan, diharapkan seseorang dapat mempertahankan kesehatan yang lebih baik sepanjang tahun.
Daftar Pustaka
Akaberi A, dkk, Does fasting in Ramadan ameliorate Lipid profile? A prospective observational study, Pak J Med Sci. 2014 Jul;30(4):708-11. doi: 10.12669/pjms.304.4690
A. Shehab, dkk, Favorable changes in lipid profile: the effects of fasting after Ramadan, pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23112824/
BACA JUGA:Apakah Pelaksanaan Qadha Shaum Dibatasi Dengan Ramadhan Setelahnya ?