Oleh: Sony Ramdhani, dr,.MH.Kes
Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu oleh semua orang di dunia ini terutama umat Islam, mulai dari anak-anak sampai orang yang sudah lanjut usia. Begitu banyak kegembiraan dan kebahagiaan dalam menyambut bulan Ramadhan. Pada bulan ini diwajibkan bagi seorang muslim untuk melaksanakan ibadah shaum.Shaum artinya imsak (menahan, mengekang), orang yang melaksanakan shaum diwajibkan untuk menahan diri dari makanandan minuman apa pun dari terbit fajar hingga terbenammatahari. Namun, pengertian shaum mencakup aspekspiritual dan moralyang sangat pentingbagi kehidupan seorangMuslim selain hanya menahan diri dari makan dan minum.
Shaum oleh sebagian orang mungkin dianggap sebagai salah satu ritual yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban agama atau tradisi. ternyata, siapa sangka, memiliki banyak manfaat kesehatan. Berbagai penelitian telah dilakukan dan membuktikan ternyata shaum dapat mempengaruhi Kesehatan. Selama shaum, tubuh mengalami perubahan yang sesuai dengan lamanya shaum. Tubuh membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dengan demikian, tubuh dapat shaum jika diberi asupan terlebih dahulu. Akibatnya, sangat penting untuk mengonsumsi makanangizi seimbang dan air putih sebanyak delapangelas selama buka shaum dan sahur agar Anda tetap sehat, tidak kelelahan, dan dehidrasi.
Diantara beberapa manfaat Kesehatan yang didapat jika shaum dengan syarat menjaga asupan makannya sesuai dengan gizi seimbang. adalah:
- Menurunkan berat badan
- Mencegah penyakit kardiovaskuler
- Menurunkanprofil lemak (LDL dan Trigliserida)
- MeningkatkanKesehatan mental
- Mencegah risiko penyakitkanker
- Menurunkanstress, kecemasan, dan depresi
- Mencegah proses aging (penuaan)
Shaum dan Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan hidup. Hal ini berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang beradadalam keadaan tenteramdan tenang, sehinggamemungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain.
Orang yang melaksanakan shaum selain menahan makan dan minum serta berhubungan suami istri dari muali terbit fajar hingga terbenam matahari juga mengendalikan diri untuk tidak melakukan perbuatan perbuatan yang tidak bermanfaat, sia-sia dan bodoh yang akan mengurangi nilai shaumnya (hanyasebatas menahan haus dan lapar saja). Tentu ini semua merupakan kemampuan untuk mengendalikan diri (egois, syahwat), menghormati orang lain. Mereka yang shaum, namun tidak melakukan pengendapan makna spiritual shaum, akan kehilangan kesempatan untuk meraih hikmahi shaum itu.
Shaum merupakan tempat berlatih orang-orang mukmin. Latihan bertarung mengendalikan hawa nafsunya, berlatih memompa kesabarannya, berlatih mengokohkan sikap amanah, berlatih meningkatkan semangat baja dan kemauan, serta berlatih menjernihkan otak dan akal pikiran. Shaum akan melahirkan pandangan yang tajam. Sebab, perut yang selalu penuh makanan akan mematikan pikiran, meluberkan hikmah, dan melemahkan anggota badan. SehinggaShaum Ramadan dapat memiliki efek positif pada kesehatan mental, termasuk mengurangi stres, depresi,dan kecemasan. Puasa juga dapat membantu individuuntuk mengelola emosi dan mengendalikan keinginan negatif.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah yang menyatakan bahwa orang beriman yang melaksanakan shaum akan mendapatkan dua kegembiraan/kebahagiaan yaitu bahagia saat berbuka dan berbahagia saat bertemu dengan Tuhannya.
kebahagiaan orang yang berpuasasesuai sabda Nabi SAW.
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
"Orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan, yaitu saat berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya." (HR Muslim)
Beberapa penelitian mengenai shaum menunjukan adanya hubungan antara shaum dan kebahagiaan, didapatkan korelasi positif yang signifikan di antara religiusitas, kesehatan, kebahagiaan.
Pada peneltian yang dilakukan Mousavi didapatkan ada perbedaan positif yang signifikan antara tingkat kebahagiaan sebelum dan sesudah puasa Ramadhan. Begitu pula peneltian yang dilakukan oleh Abdara dan Leila ditemukan bahwa pada orang yang melakukan shaum Ramadhan walaupun dalam kondisi haus dan lapar tetap berinteraksi baik dengan masyarakat, dapat
mengendalikan kemarahan, serta meningkatkan spiritualitas. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa makin baik orang melaksanakan shaum Ramadhan makin tinggi tingkat kebahagian yang didapat.
Sejalan dengan hadits dan hasil penelitian diatas, dalam beberapa penelitian didapatkan berbagai hormon kebahagian dihasilkan oleh tubuh ketika melaksanakan shaum, baik seperti hormon endorphin/kebahagian dihasilkan tubuh saat beberapa hari pertama shaum,pengaturan hormon cortisol sehingga tetap stabil. Hormon cortisol merupakan hormon yang berhubungan dengan respon tubuh terhadap stress. Serotonin, BDNF pun dengan signifikan meningkat saat shaum.
Jika orang melaksanakan shaum Ramadhan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw maka akan mendapatkan kebahagian sehingga akan meningkatkan Kesehatan mentalnya. Begitu banyak manfaat dari menjalankan shaum dan tentunya manfaat ini hanya akan diperoleh. Oleh karena itu mari kita shaum dengan baik dan rasakan hikmah serta manfaatnya
DAFTAR PUSTAKA
- A Bastani, The Effects of Fasting During Ramadan on the Concentration of Serotonin, Dopamine, Brain-Derived Neurotrophic Factor and Nerve Growth Factor - PubMed
- A Riat, Ramadan Fasting in Germany (17–18 h/Day): Effect on Cortisol and Brain-Derived Neurotrophic Factor in Association With Mood and Body Composition Parameters - PMC
- Abdara & Leila. (2016). Analyzing the effects of the Ramadan on the mental and social aspects of Kerman’s University of medical sciences’ personnel. Journal Of Europe-Revue Litteraire Mensuelle, 578–582.
- Mousavi, Seifi, Baghni, & Dolat. (2015). The effect of fasting on the level of happiness general population of Kermanshan, Iran. Journal of Fasting and Health, 3(1). 29-54.
BACA JUGA:Puasa Ramadhan dan Penurunan Berat Badan serta Kolesterol