Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran (Bagian Dua)

oleh Redaksi

15 Januari 2025 | 14:32

Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran

C. Da’wah Lûth atas kaum Sudum.


Al-Suyuthi (III:495) menyebutkan, Nabi Lûth As diutus ke daerah al-Mu’tafikat, di daerah itu terdapat 4 kampung, Sudum, Amur, ‘Amur dan Shibwir. Dari antara kampung itu yang paling besar adalah Sudum, dan Lûth tinggal di sudum, tempat itu termasuk dalam negeri Syam. Dan al-Suyuthi (IV:454) mengutip pendapat Qatadah yang mengatakan jumlah kaum Lûth sekitar 4000 orang, dan Ibnu Abi Hatim dalam al-Suyuthi menyebutkan, yang iman dari mereka sekitar berjumlah 13 orang.


Di antara yang disampaikan Lûth As kepada kaumnya,


1. Aku adalah seorang rasul kepercayaan yang diutus Allah kepadamu, al-Syuara: 162,


إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ.


Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan yang (di utus) kepadamu”, (QS. Al-Syu’ara [26]:162)


2. Bertaqwalah kalian kepada Allah dan taatlah kepadaku, al-Syuara: 163,


فَاتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُونِ.


Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku”. (QS. Al-Syu’ara [26]:163)


Al-Maraghi (VII:94) menyebutkan, kaum Lûth diperintah untuk:


a. beribadah hanya kepada Allah.

b. Taat kepada Rasul Allah.

c. Melarang berbuat ma’siat.

d. melarang melakukan pekerjaan fahisyah yang belum dilakukan sebelumnya.


3. Nabi Lûth As melarang umatnya melakukan pekerjaan keji yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang yang terdahulu, al-‘Araf: 80,


وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَاسَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ.


Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya:"Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu”. (QS. Al-A’râf [7]:80)


4. Jangan mendatangi laki-laki untuk kalian melampiaskan syahwat, karena pekerjaan itu melewati batas, al-Syuara: 165,


أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ.


Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia”, (QS. Al-Syu’ara [26]:165)


5. Datangilah istri-istrimu yang telah Allah jadikan untukmu karena mendatangi laki-laki untuk syahwat adalah pekerjaan yang melewati batas, al-Syu’ara: 166,


وَتَذَرُونَ مَاخَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ.


Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang di jadikan oleh Rabbmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al-Syu’ara [26]:166)


6. Aku benci pekerjaanmu (homosexual), Al-Syuara: 168,


قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُم مِّنَ الْقَالِينَ.


Luth berkata: Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu”. (QS. Al-Syu’ara [26]:168)


7. Lûth As telah memberi peringatan akan datangnya azab-azab, tapi mereka mendustakannya, al-Qomar: 36,


وَلَقَدْ أَنذَرَهُم بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُر.


“Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu”. (QS. Al-Qamar [54]:36)


8. Ibnu Katsir (II:230) menyebutkan, Lûth As,


يَدْعُوْ إِلَى اللهِ وَيَأْمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَى عَمَّا يَرْتَكِبُوْنَ مِنَ الْمَأَثِمِ وَالْمَحَارِمِ وَالْفَوَاحِشِ.


Mengajak untuk iman kepada Allah, Amar ‘Ma’ruf, melarang berbuat dosa, dan peharaman, serta pekerjaan yang keji


9. Lûth As mengatakan bahwa dirinya berda’wah ke jalan Allah tidak meminta upah, karena hanya Allah yang akan memberi upah, al-Syuara: 164,


وَمَآ أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ.


“Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam”. (QS. Al-Syu’ara [26]:164)


BACA JUGA:

Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran (Bagian Satu)

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon