D. Sambutan Sudum atas da’wah Lûth As
Nabi Lûth As mengajak mereka untuk beriman, beribadah, bertaqwa hanya kepada Allah, dan menjauhi sifat-sifat buruk yang mereka lakukan, yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Tapi bagaimana sambutan mereka?
1. Mereka memandang suci atas diri dan pekerjaan yang mereka lakukan, Al-Naml: 56,
فَمَاكَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلآ أَن قَالُوا أَخْرِجُوا ءَالَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ.
“Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan:"Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih”. (QS. Al-Naml [27]:56)
Al-Maraghi (III:205) menafsirkan, jawaban mereka itu menunjukkan pada kerendahan yang sangat rendah (Muntahâ al-Sakhriyati) dan keangkuhan, kesombongan (al-Iftikhâr) sedangkan mereka berada dalam pekerjaan hina dan dosa. Sementara al-Harmain (hal, 600) menjelaskan, perkataan kaum Lûth terhadap sesamanya ini menunjukan ejekan terhadap Lûth dan orang-orang yang beriman kepadanya, karena Lûth dan orang-orang yang beriman tidak mau mengerjakan pekerjan mereka.
2. Mereka akan mengusir dan menyuruh yang lain untuk mengeluarkan Lûth As beserta yang beriman dari kampung mereka, al-‘Araf: 82 dan al-Syuara: 167,
وَمَاكَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلآأَن قَالُوا أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ.
“Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”. (QS. Al-A’râf [7]:82)
قَالُوا لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَالُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ.
“Mereka menjawab: Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir” (QS. Al-Syu’ara [26]:167)
Shawi (III:247) menyebutkan, yang berkata agara Lûth As dikeluarkan, seorang yang bernama Muakh-khir.
3. Mereka mengancam Lûth As. Al-Hijr: 70,
قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ.
“Mereka berkata: Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi ) manusia?” (QS. Al-Hijr [15]:70)
4. Al-Harmain (397) menyebutkan, mereka ingin berbuat homosexual dengan Malaikat, dan mereka memang telah pernah mengancam Lûth As agar tidak menghalangi mereka dari perbuatan demikian.
5. Kaum Sudum bergembira bila ada orang baru yang datang pada mereka. Demikian juga saat Para Malaikat datang, al-Hijir: 67,
وَجَآءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ.
“Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu”. (QS. Al-Hijr [15]:67)
BACA JUGA:Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran (Bagian Satu)