Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran (Bagian Satu)

oleh Redaksi

15 Januari 2025 | 12:35

Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran

Oleh: Dr. Dedeng Rasyidin, M.Ag



A. Pengertian


1. Lûth


Al-Raghib: 476 menyebutkan, kata Lûth adalah isim alam (yang menunjukkan nama) Dan secara bahasa Lûth berasal dari kata Lâtha-Yalûthu-Lûthân artinya Lashiqa (melekat) dan Ibnu Al-Jauzi (III:227) mengatakan kata Lûth dari Lathâ-Lathiyân artinya Laziqa (melekat, menempel) Atau Lûth itu adalah kata a’jamî (luar Arab).


Lûth namanya adalah, Lûth bin Harân bin Târîkh. Târîkh adalah Azâr bapak Nabi Ibrâhîm As. Maka Ibrâhîm itu merupakan paman Nabi Lûth (Al-Suyuthi, III:495) Istri Nabi Lûth bernama Wâliqah (Al-Suyuthi, IV:454) Lûth dilahirkan di suatu tempat namanya Aura al-Kaldanin, yang disebut Babylonia (Al-Maraghi, III:203) Menurut Maqatil dalam Ibnu al-Jauzi (IV:141) ia punya anak perempuan yang bernama Rubtsân dan Zuaritsân. Sedangkan menurut Al-Sada dalam Al-Jauzi anak Lûth itu, yang besar bernama Rayyah, dan yang kecil bernama ’Arûbah.


Sementara Al-Suyuthi (IV:457) anak Lûth adalah Raghûtsân dan Ramitsân. Dari perbedaan nama di atas nampaknya dimungkinkan, hal ini bisa jadi karena perbedaan lahjat atau sebutan. Sementara dari hal di atas ada persamaan yaitu anak Lûth adalah 2 orang perempuan. Al-Maraghi (III:203) menyebutkan, Nabi Lûth setelah meninggal bapaknya Ia pergi bersama pamannya yaitu Nabi Ibrâhîm As. Dan Shawi (II:104 dan III:246) menjelaskan Ibrâhîm dan Lûth Asalnya di Babylonia, kemudian keduanya pergi bersafar ke Syam. Ibrâhîm di Palestina dan Lûth di Yordan kampung Syam. Sementara Al-Suyuthi (IV:448) menambahkan, Ibrâhîm di keluarkan oleh kaumnya, setelah ia dilemparkan pada api, Ibrâhîm pergi dengan Istrinya yaitu Sarah dan saudara Sarah yaitu Lûth. Keduanya (Sarah dan Lûth ) anak saudara Ibrâhîm, yang bernama Harân mereka pergi ke Syam. Menurut Al-Maraghi (VII:96) Kepergian Lûth dengan Ibrâhîm itu disertai dengan keluarga Lûth. Hal itu sekitar abad 19 sM.



2. Sudum


Sudum adalah nama tempat qoryah (kampung) Lûth. Tempat di lembah al-Urdun (Yordan) yang Nabi Lûth tinggal di sana untuk menyampaikan risalah Allah (Al-Maraghi, VII:96) Dan Al-Najjari (tt:112) menyebutkan, Sudum itu kampung yang berada di sekitar Yordan. Dan Shawi (II:104) menambahkan, Lûth tinggal di al-Urdun yaitu suatu qoryah (kampung) di Syam. Allah mengutusnya ke ahli Sudum. Ahli Sudum dalam al-Qur’ân disebut saudaranya Nabi Lûth,


إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلاَ تَتَّقُونَ.


Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: Mengapa kamu tidak bertaqwa?” (QS. Al-Syu’ara [26]:161)


Yang dimaksud adalah senegeri dan setempat tinggal, bukan seagama dan senasab dengan kaumnya, karena dia anak saudara Ibrâhîm (Al-Maraghi, VII:93). Menurut Al-Maraghi (VII:98) negeri itu dipimpin oleh raja-raja yang dzalim dan sombong, suatu negeri yang kaya, yang subur, tapi ahlinya membuat kerusakan, berperilaku binatang dalam syahwat, sehingga di timpa adzab dengan hujan batu dan dibalikan negerinya. Menurut Al-Najjari (tt:113) tempat negeri itu, yang diyakini sekarang al-Bahr al-Mayt (Laut mati), itu adalah Bahr Lûth (laut Lûth) atau Buhairat Lûth (Danau Lûth) Dan tidak ada Laut mati sebelum kejadian ini. Itu terjadi karena Zilzâl (gempa bumi) yang membuat negeri itu dibalikkan, yang bagian atas menjadi bagian bawah, dan menjadi lebih rendah dari permukaan laut sekitar 400 mtr. Juga telah ada bukti sejarah yang menunjukan adanya kota kaum Lûth pada pinggiran Laut Mati.


BACA JUGA:

Dzulkarnain Da’i Penjelajah Dunia Dalam Al-Qur’ân (Bagian Satu)

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon