Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran (Bagian Satu)

oleh Redaksi

15 Januari 2025 | 12:35

Sudum: Kaum Yang Negerinya Dikubur Dalam Al-Quran

4. Mereka meminta pada Nabi Lûth untuk melakukan homo dengan Para Malaikat, yang datang pada Lûth menyerupai pemuda yang tampan, dijelaskan pada Huud: 78-79,


وَجَآءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِن قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَاقَوْمِ هَاؤُلآءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللهَ وَلاَتُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنكُمْ رَجُلٌ رَّشِيدٌ {} قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَالَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَانُرِيدُ.


Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal” (.:) “Mereka menjawab: Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki”. (QS. Hûd [11]:78-79)


Yang dimaksud dengan kata Banâtî menurut Ibnu al-Jauzi (IV:137) adalah, 1) kedua anaknya sendiri, 2) perempuan dari ummatnya karena setiap Nabi adalah bapak bagi ummat.


5. Dalam beberapa ayat Al-Qur’ân disebutkan sifat mereka dengan,


a. Mereka kaum yang bodoh tidak mengetahui akibat dari perbuatannya, al-Naml: 55,


أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ.


“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”. (QS. Al-Naml [27]:55)


b. Mereka melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang dalam perjalanan karena mereka sebagian besar melakukan homosexual itu dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka (Al-Harmain, 632) ini ditunjukkan ayat Al-Qur’ân, al-Ankabut: 29,


أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ فَمَاكَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلآ أَن قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللهِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ.


Apakah kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. (QS. Al-Ankabut [29]:29)


c. Mereka melakukan kemungkaran itu di tempat-tempat pertemuan, artinya di ruangan-ruangan tempat berkumpulnya orang-orang banyak dengan cara yang bebas, al-Ankabut: 29,


وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ.


Dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?”. (QS. Al-Ankabut [29]:29)


d. Mereka melakukan pekerjaan yang melampaui batas, al-‘Araf: 81,


إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَآءِ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ.


Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”. (QS. Al-A’râf [7]:81)


Yang dimaksud musrif di sini adalah melampaui batas akal dan fitrah (Al-Maragh, III:205) Dan menurut Al-Thabari (V:234) Musrif adalah melakukan yang diharamkan Allah dan ma’siat dengan melakukan pekerjaan homo.


6. Pekerjaan homosexual yang dilakukan kaum Lûth adalah pekerjaan yang sangat keji melebihi dari pekerjaan binatang, karena sifat dari binatang mendatangi lawan jenisnya; jantan mendatangi betina untuk memenuhi syahwat dan memperoleh keturunan untuk menjaga jenis keturunan selanjutnya. Sementara kaum Sudum hanya untuk memenuhi syahwat semata tidak untuk memperoleh keturunan. Ini menjadikan yang manfaat menjadi madlarat dan yang baik menjadi jelek (Al-Maraghi, III:304) Dan al-Suyuthi (III:498) mengutip riwayat Ibnu Abi al-Dunya yang menyebut-kan, tidak ada satu pun dari binatang yang melata melakukan pekerjaan kaum Lûth kecuali Babi dan Himar.


لَيْسَ شَيْئٌ مِنَ الدَّوَّابِ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوْطَ إِلاَّ الْخِنْزِيْرُ وَالْحِمَارُ.


Tidak ada satu pun dari binatang yang melata melakukan pekerjaan kaum Lûth kecuali Babi dan Himar”.


BACA JUGA:

Dzulkarnain Da’i Penjelajah Dunia Dalam Al-Qur’ân (Bagian Akhir)

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon