Tips Sehat dan Bugar Saat Shaum Ramadhan

oleh Redaksi

10 Februari 2025 | 19:16

Oleh: Sony Ramdhani,dr,. MH.Kes

Oleh: Sony Ramdhani,dr,. MH.Kes



Bulan Ramdhan merupakan bulan yang dinantikan oleh kaum muslim karena pada bulan tersebut orang orang yang beriman diperintahkan untuk melaksanakan shaum. Selain tujuan shaum menjadi orang yang bertaqwa juga pahala shaum ini dinilai langsung oleh Allah swt. Serta ibadah yang lainnya berlipat pahalanya. Oleh karena itu setiap orang yang merasa diseru/diperintah oleh Allah Swt dengan sekuat tenaga akan melaksanakan shaum.


Seperti kita ketahui shaum dilaksanakan dengan tidak makan, minum, dan berhubungan suami istri di siang hari dari terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu maghrib). Tentunya hal ini membutuhkan kondisi fisik yang prima selain niat, tekad yang kuat. Kondisi fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah asupan makanan/zat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, aktivitas fisik/olah raga yang teratur.


Bagaimana asupan makanan yang harus dimakan saat shaum?


Pola makan yang berubah dari lima kali sehari makan menjadi dua kali sehari yaitu saat sahur dan berbuka.


Maka asupan makanan pun harus memenuhi kebutuhan tubuh yaitu terdiri dari karbohidrat berupa nasi, roti, kentang, ubu jalar, singkong, dll, protein hewani seperti daging ayam, daging kambing, daging sapi, ikan dll, sedangkan protein nabati didapat dari kacang-kacangan, tahu dan tempe, kebutuhan lemak didapat dari minyak gorang atau dari daging yang berlemak, sayuran dan buah-buahan akan memenuhi kebutuhan akan serat, vitamin dan mineral, untuk air dibutuhkan oleh tubuh selama shaum yaitu sekitar 2,5 l (10 gelas) dengan pola minum 4 gelas saat sahur (2 sebelum makan dan 2 sesudah makan) 4 gelas saat berbuka ( 2 gelas sebelum makan dan 2 gelas setelah makan) dan sisanya 2 gelas setelah melaksanakan shalat tarawih. Kebutuhan air lumayan banyak karena saat melaksanakan Shaum Ramadhan tubuh akan mengalami dehidrasi ringan.


Saat sahur


حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً 


Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena didalam sahur ada barokah". (Shahih Bukhari)


Minum 2 gelas sebelum makan, setelah itu makan dengan menu gizi seimbang (isi pringku program kemenkes), mium susu, minum lagi dan makan buah. Saat sahur hindari makan gorengan dan kerupuk atau yang tinggi garam karena akan membuat haus pada siang hari, begitu pula dengan minum kopi atau the karena keduanya bersifat diuretik artinya keinginan untuk kencing akan lebih dari biasanya.


Saat berbuka


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ“


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air” (HR. Abu Daud)


Saat berbuka maka sebaiknya berbuka dengan minum segelas air dilanjutkan makan buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka, jeruk, pir, pepaya,dll. Kemudian shalat maghrib, baru dilanjutkan dengan makan menu lengkap dengan gizi seimbang secukupnya saja tidak berlebih. Maka setelah ini maupun shalat taraweh tidak ada lagi makan. Minum kopi diperbolehkan sebelum shalat taraweh.


Adapun olah raga dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebugaran bukan untuk menungkatkan kebugaran. Sehingga cukup dilakukan pada sore hari setelah shalat ashar, kurang lebih 2 jam sebelum waktu berbuka. Jenis olah raganya dapat jalan kaki santai, sepeda santai, joging santai, selama 30 menit.


Insya Allah dengan melaksanakan langkah langkah di atas, tubuh dijaga untuk tetap sehat dan bugar selama melaksanakan shaum di Rulan Ramadhan





BACA JUGA:

Shaum dan Kesehatan Mental

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon