Peta Perjalanan Hidup Manusia*
Oleh: A. Zakaria
Manusia akan menjalani mati dua kali dan hidup dua kali
كَيۡفَ تَكۡفُرُونَ بِٱللَّهِ وَكُنتُمۡ أَمۡوَٰتٗا فَأَحۡيَٰكُمۡۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡ ثُمَّ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ. (البقرة: 28)
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikem-balikan.” (Q.S. al-Baqarah: 28)
قَالُواْ رَبَّنَآ أَمَتَّنَا ٱثۡنَتَيۡنِ وَأَحۡيَيۡتَنَا ٱثۡنَتَيۡنِ فَٱعۡتَرَفۡنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلۡ إِلَىٰ خُرُوجٖ مِّن سَبِيلٖ. (المؤمن: 11)
“Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidup-kan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?.” (Q.S. al-Mu’min: 11)
Keyakinan orang kafir; hidup satu kali dan matipun satu kali
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٞ ٧٨ قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ. (يس: 78-79)
“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: “Ia akan dihidup-kan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Q.S. Yâsîn: 78-79)
أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقۡنَٰهُ مِن نُّطۡفَةٖ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٞ مُّبِينٞ. (يس: 77)
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.” (Q.S. Yâsîn: 77)
Hidup di dunia ini adalah masa menanam bukan masa memanen
...فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا. (الكهف: 110)
“…barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
...وَنُودُوٓاْ أَن تِلۡكُمُ ٱلۡجَنَّةُ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ. (الأعراف: 43)
“…dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (Q.S. al-A’raf: 43)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ؛ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ. -رواه مسلم-
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila mati ibnu Adam, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara; 1) sedekah jariah, 2) ilmu yang bermanfaat, 3) anak shaleh yang mendo’akan orang tuanya.” (H.R. Muslim)
Ragam nasib manusia di akhirat
1. Dinyatakan menjadi ahli durga padahal waktu itu mereka masih hidup, yaitu:
1) Abu Bakar al-Shiddiq 6). Zubair
2) ‘Umar bin al-Khaththab 7). ‘Abdurrahman bin ‘Auf
3) ‘Utsman bin ‘Affân 8). Sa’ad bin Abi Waqash
4) ‘Ali bin Abi Thâlib 9). Sa’id bin Zaid
5) Thalhah 10). Abu ‘Ubaidah al-Jarah
2. Dinyatakan menjadi ahli neraka padahal mereka waktu itu masih hidup, seperti; Abu Lahab, Fir’aun.
3. Dinyatakan masuk surga tanpa dihisab terlebih dahulu.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ر أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ : يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِى سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ، هُمُ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ. -رواه البخاري، 125:4-
Dari Ibnu ‘Abbas r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Akan masuk surga dari umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa melalui hisab (perhitungan amal). Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah meminta untuk diruqyah, tidak pernah melakukan tathayyur, dan hanya kepada Rabb merekalah mereka bertawakkal.” (H.R. al-Bukhâri, 4: 125)
4. Dinyatakan masuk surga setelah proses hisab terlebih dahulu.
5. Dinyatakan ‘ditahan’ di al-A’raf (tidak ke surga ataupun ke neraka).
6. Dinyatakan masuk neraka dulu kemudian akhirnya masuk surga.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ. -رواه البخاري-
Rasulullah SAW bersabda: “Akan keluar dari neraka orang-orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan walaupun seberat dzarrah.” (H.R. al-Bukhâri)
7. Dinyatakan kekal dan abadi di neraka.
خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ لَّا يَجِدُونَ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا. (الأحزاب: 65)
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong.” (Q.S. al-Kahfi: 65)
Penyebab masuk neraka;
مَا سَلَكَكُمۡ فِي سَقَرَ ٤٢ قَالُواْ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّينَ ٤٣ وَلَمۡ نَكُ نُطۡعِمُ ٱلۡمِسۡكِينَ.(المدثر:42-43)
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?. Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.” (Q.S. al-Mudatstsir: 42-43)
وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ. (الملك: 10)
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. al-Mulk: 10)
BACA JUGA:Doa Orang Sakit yang Sudah Putus Asa Untuk Hidup Terus.