WASIAT-WASIAT RASULULLAH SAW UNTUK PARA WANITA
Oleh: A. Zakaria
Penyebab perempuan masuk neraka
عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ ر قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ: يَآ مَعْشَرَ النِّسَآءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّى أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ. وَفِى رِوَايَةٍ: تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ ألإِسْتِغْفَارَ. فَقُلْنَ: وَبِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ مَارَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِيْنٍ أَذْهَبَ لِلُّبِ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ. -رواه البخاري-
Dari Abi Sa’id r.a, berkata: “Pada suatu hari raya ‘Idul Adha atau hari raya ‘Idul Fithri Rasulullah SAW keluar rumah menuju tempat shalat. Beliau lewat ke tempat wanita shalat dan di situ bersabda: “Wahai kaum wanita! Bershadaqahlah kalian, karena telah diperlihatkan kepadaku bahwa… peng-huni neraka terbanyak itu adalah wanita. Dan dalam suatu riwayat lain: “Bershadaqahlah kalian dan perbanyaklah istighfar. Maka mereka bertanya: Apa sebabnya ya Rasulullah? Beliau menjawab: “Karena kalian banyak mencerca orang dan kufur terhadap suami. Aku tidak melihat diantara orang yang kurang akal dan agamanya, yang lebih merusakkan hati laki-laki yang cermat (teguh) selain dari kamu sekalian.” (H.R. al-Bukhâri)
Hati-hati dari dosa kecil
عَنْ عَائِشَةَ ر قَالـَتْ، قَالَ لِي رَسُوْلُ اللَّهِ ص: يَا عَائِشَةُ إِيَّاكِ وَمُحْتَقَرَاتِ الأَعْمَالِ. وَفِى لَفْظٍ: الذُّنُوْبِ فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا. -رواه ابن ماجه-
Dari ‘Aisyah r.a, berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Ya ‘Aisyah! Jauhilah olehmu (suka) meremehkan amal-amal. Dan dalam lafazh lain: “Meremehkan dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa itu akan dituntut (diminta pertanggung jawaban) di sisi Allah.” (H.R. Ibnu Mâjah)
Taqwa adalah bekal yang terbaik
عَنْ عَائِشَةَ ر قَالـَتْ: قَالَ لِى رَسُوْلُ اللَّهِ ص: عَلَيْكِ بِتَقْوَى اللهَ عَزَّوَجَلَّ وَالرِّفْقِ فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِي شَيْءٍ قَطٌ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ. -رواه أحمد-
Dari ‘Aisyah r.a, berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Ya ‘Aisyah! Hendaklah engkau ber-taqwa kepada Allah SWT, dan hendaklah engkau punya rasa belas kasih, karena kasih sayang itu tidak akan ada dalam sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah ia tercabut dari sesuatu kecuali akan meng-hancurkannya.” (H.R. Ahmad)
Keutamaan sabar dalam menghadapi cobaan
عَنْ أُمِّ الْعَلاَءِ قَالَتْ، عَادَنِي رَسُوْلُ اللَّهِ ص وَأَنَا مَرِيضَةٌ فَقَالَ: أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعُلاَءِ فَإِنَّ مَرِضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَثَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ. -رواه أبو دود-
Dari Ummul ‘Ulâ r.a, berkata: Rasulullah SAW menjengukku ketika aku sakit, maka beliau bersabda: “Bergembiralah wahai Ummu al-‘Ulâ! Karena jika seorang muslim sakit, Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan sebab sakit itu sebagaimana api menghilangkan kotoran emas dan perak.” (H.R. Abu Dawud)
Takbîr, Tasbîh dan Tahmîd lebih baik daripada pembantu
عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ شَكَتْ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنَ الرَّحَى، فَأَتَتِ النبيَّ ص تَسْأَلُهُ خَادِمًا فَلَمْ تَجِدْهُ، فَقَالَ : أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَامِنْخَادِمٍ ؟ إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا، فَكَبِّرَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ، وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ، وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ، فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَامِنْخَادِمٍ. -رواه البخاري، 101:4-
Dari ‘Ali: “Sesungguhnya Fatimah a.s, mengadu apa yang menimpa di tangannya akibat menggiling (gandum), ia datang kepada Nabi SAW meminta pembantu, tetapi tidak mendapatkannya. Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidakkah aku tunjukkan kepadamu yang lebih baik dari pembantu? Jika kamu mau tidur bertakbirlah 33 kali, bertasbihlah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali, maka itu lebih baik bagimu daripada pembantu.” (H.R. al-Bukhâri, 4: 101)
Balasan bagi seorang ibu yang ditinggalkan mati oleh anaknya
عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ الْخُذْرِيِّ ر قَالَ، قَالَتْ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ ص: غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ، فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيْهِ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ فَكَانَ فِيْمَا قَالَ لَهُنَّ: مَا مِنْكُمْ اِمْرَأَةٌ تَقَدَّمَ ثَلاَثَةٌ مِنْ وَلَدِهَا إِلاَّ كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ، فَقَالَتْ اْمْرَأَةٌ وَاثْنَتَيْنِ ؟ فَقَالَ: وَاثْنَتَيْنِ. -رواه البخاري-
Dari Abu Sa’id Al-Khudry r.a, berkata: Para wanita telah berkata kepada Nabi SAW: “Para lelaki telah mengalahkan kami (untuk belajar kepadamu), maka sediakanlah/sempatkanlah dirimu satu hari saja untuk kami. Nabi pun berjanji kepada mereka untuk bertemu satu hari. Nabi SAW menasehati dan memerintah mereka, diantara ucapan beliau yang disampaikan kepada mereka adalah: “Tidak ada seorang wanitapun di antara kalian, yang telah didahului (ditinggal mati) oleh tiga orang anaknya, kecuali kematian mereka itu akan menjadi dinding penghalang bagi dirinya dari api neraka. Seorang wanita berkata: “(Bagaimana kalau kematian) dua anak saja? Jawab Nabi: “Kematian dua anak pun sama balasannya.” (H.R. al-Bukhâri)
Suamimu adalah surgamu dan nerakamu
عَنِ الْحُصَيْنِ بْنِ مَحْصَنٍ أَنَّ عَمَّةَ لَهُ أَتَتْ النَّبِيَّ ص فِى حَاجَةٍ فَفَرَغَتْ مِنْ حَاجَتِهَا فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ ص: أَذَاتَ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ مِنْهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجِزْتُ عَنْهُ، قَالَ: فَانْظُرِى أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ. -رواه أحمد-
Dari al-Hushaini bin Mahshan r.a: “Sesungguhnya bibinya (Hushain) pernah datang ke rumah Nabi SAW untuk menyampaikan suatu keperluan. Maka setelah menyampaikan keperluannya, Nabi SAW bertanya kepadanya: ”Apakah engkau punya suami?” Ia menjawab: Ya! Nabi bertanya lagi: ”Bagaimana sikapmu kepadanya?” Ia menjawab: ”Aku tidak pernah melalaikannya kecuali apa yang aku tidak kuat”. Sabda Nabi SAW: ”Lihatlah/perhatikan kembali dimana kedudukanmu darinya, karena sesungguhnya dia (suami) itu bisa jadi surga dan nerakamu.” (H.R. Ahmad)
Segeralah bertaubat
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِعَائِشَةَ ر: إِنْ كُنْتِ اَلْمَمْتِ بِذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرِى اللهَ وَتُوْبِى إِلَيْهِ فَإِنَّ الْعَبْدَ إِذَا اعْتَرَفَ بِذَنْبِهِ ثُمَّ تَابَ إِلىَ اللهِ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ. -رواه البخاري-
Rasulullah SAW bersabda kepada ‘Aisyah r.a,: ”Jika engkau melakukan suatu dosa, maka segera mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya, karena sesungguhnya seorang hamba apa-bila ia mengetahui dosanya kemudian ia mohon ampunan kepada Allah, pasti Allah akan meng-ampuninya.” (H.R. al-Bukhâri)
Wasiat Rasulullah SAW untuk ibu-ibu
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ اْلمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَسْرَعُكُنَّ لَحَاقًا بِى اَطْوَلُكُنَّ يَدًا، قَالَتْ: فَكُنَّ يَتَطَاوَلْنَ أَيَّتُهُنَّ أَطْوَلُ يَدًا. قَالَتْ: فَكَانَ أَطْوَلَنَا يَدًا زَيْنَبُ لِأَنَّهَا كَانَتْ تَعْمَلُ بِيَدِهَا وَتَصَدَّقَ. -رواه البخاري-
Dari ‘Aisyah Ummu al-Mu’minin r.a, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: ”Yang paling cepat me-nyusulku (meninggal) adalah yang paling panjang tangannya”. ‘Aisyah berkata lagi: ”Maka mereka mengukur tangan mereka, siapa diantara mereka yang paling panjang tangannya”. Lanjut ‘Aisyah: ”Maka ternyata Zainab yang paling panjang tangannya, karena ia bekerja dengan tangannya sendiri kemudian ia menyedekahkan (hasil pekerjaannya itu).” (H.R. al-Bukhâri)
Do’a supaya wanita selalu beres segala urusannya
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ ر قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص لِفَاطِمَةَ ر: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْمَعَنِى مَا أُوْصِيْكِ بِهِ أَنْ تَقُوْلىِ؛ إِذَا أَصْبَحْتِ وَإِذَا أَمْسَيْتِ: يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ اَصْلِحْ لِي شَأْنِى كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ. -رواه الحاكم-
Dari Anas bin Mâlik r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah r.a,: “Apa yang meng-halangimu untuk mendengarkan sesuatu yang aku wasiatkan kepadamu, hendaklah engkau berdo’a di waktu pagi dan sore: Yâ Hayyu Yâ Qayyûmu… (Wahai yang Maha Hidup, yang Maha Berdiri sen-diri, Rahmat-Mulah yang aku mohon, bereskanlah urusanku seluruhnya dan janganlah Engkau serah-kan diriku kepadaku sendiri walaupun sekejap mata.” (H.R. al-Hâkim)
BACA JUGA:Kabidjam PP PERSISTRI: Catat, Ini Barang Jemaah Haji Wanita yang Perlu Dibawa ke Tanah Suci