Dalam agenda pembinaan rutin binaan PW Persis Jawa Tengah pada ahad 18 Agutsus 2024 rombongan asatidz Persis Jateng hadir menyapa berbagai dusun di lereng Merbabu. Pada momen ini dusun Blancir menjadi pusat perhatian, pasalnya ada dua orang laki-laki bersaudara memeluk Islam.
Fenomena pura-pura masuk Islam-nya seseorang karena hedak menikahi pasangan yang beragama Islam sebagai kedok ternyata bukan isapan jempol belaka. Seperti dua saudara laki-laki yang ditemui asatidz Persis Jateng, mengaku masuk Islam pertama kali karena menjadi syarat nikah dari pihak pasangan yang hendak dinikahi. Namun keduanya kini mantap masuk Islam dengan mengulangi proses syahadatnya serta mau belajar Islam dari dasar.
Jiman selaku kakak adalah yang pertama masuk Islam, lelaki 60 tahun yang menikah dengan perempuan asal Jogjakarta 35 tahun lalu ini ketika diwawancarai menyebutkan bahwa dirinya masuk Islam karena ada ketenangan batihan sewaktu melihat anak serta istri yang beragam Islam.
Sementara adiknya, Ngatiman setelah melewati pernikahan 25 tahun masuk Islam dengan sebenar-benarnya. Beliau ternayata merupakan langganan potong rambut penulis selama tinggal di Kopeng dari tahun 2017-2020.
Ada proses unik dibalik keislamannya Selain tertarik oleh istri yang melaksanakan ritual ibadah Islam, dirinya disiasati oleh anak pertamanya yang diterima menjadi anggota TNI. Anaknya mengaku tidak diterima menjadi anggota TNI karena di Kartu Keluarga (KK) masih ada satu orang yang berbeda agama, yang tidak lain adalah bapaknya sendiri. Anaknya terpaksa melakukan tindakan demikian karena berbicara langsung untuk mengajak bapaknya masuk Islam tidak berani.
Alhamdulillah PW Persis Jateng dalam lawatannya tersebut memberikan hadiah titipan para donator untuk keduanya berupa uang, baju koko, quran, sarung dan juga songkok. Kini kdeuanya mulai belajar Islam serta belajar mebaca qur’an dengan sungguh-sunguh. Mohon doa dari semuanya untuk adik kakak ini. (El-Syaebany.)