Oleh : Abu Sabda
(Anggota Dewan Hisab dan Rukyat PP PERSIS)
Mengetahui arah kiblat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin. Karena, selain sebagai syarat sah shalat, menghadap kiblat pun merupakan sunnah ketika menyimpan jenazah sebelum dimakamkan serta saat memakamkannya.
Sebab itu, sejak dulu ummat Islam selalu berusaha mencari berbagai cara untuk bisa mengarahkan mereka ke kiblat. Terlebih ketika cahaya Islam sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Qadarullah, Allah Azza Wajalla, membuat satu fenomena alam untuk memudahkan kaum muslimin mengetahui arah kiblat. Fenomena itu dikenal dengan istilah Istiwa A'zham atau Rashdul Qiblat yakni peristiwa saat matahari tepat di atas kiblat (Ka'bah).
Secara astronomis, peristiwa Rashdul Qiblat terjadi jika nilai deklinasi matahari sama atau mendekati lintang Ka'bah/Kiblat, atau jika nilai ketinggian matahari saat matahari transit di atas Ka'bah/Kiblat sama atau mendekati nilai 90°.
Ketika matahari berada di atas Ka'bah (Istiwa 'Adzam/Rashdul Qiblat), maka jatuhnya bayangan benda tegak pada permukaan yang rata akan menunjuk arah Kiblat.
Dalam setahun, terdapat dua kali fenomena posisi matahari tepat di atas Ka’bah. Pada abad 21 ini, peristiwa tersebut terjadi setiap sekitar tanggal 27 atau 28 Mei dan 15 atau 16 Juli. Secara astronomis peristiwa ini terjadi akibat pergerakan semu matahari ke arah utara bumi.
Perjalanan semu matahari dari khatulistiwa menuju arah utara sampai kembali lagi ke khatulistiwa ini berlangsung sejak 21 Maret sampai 23 September setiap tahun.
Dalam perjalanan menuju arah utara inilah matahari melintasi Ka’bah pada lintang 21°25’21.03” LU pada tanggal 27/28 Mei.
Kemudian matahari terus bergeser ke arah utara, namun begitu sampai di Garis Balik Utara (GBU) pada lintang 23,4° sekitar 21 Juni, matahari akan kembali bergerak menuju khatulistiwa.
Pergerakan ini akan kembali memposisikan matahari tepat di atas Ka'bah pada tanggal 15/16 Juli.
Dalam waktu dekatyakni pada Ahad, 28 Mei 2023 jam 16:18 WIB atau 17:18 WITA, matahari akan tepat di atas Ka’bah.
Mengingat saat transit nilai ketinggian matahari bernilai 89.98° (sangat mendekati 90°) dan nilai deklinasi matahari sekitar 21° 26' 48" (sangat mendekati lintang Ka'bah 21°25’21.03” LU).
Hanya selisih 0.02° atau 1,4' menit busur. Sangat mendekati.
Momen Rashdul Kiblat pada Ahad, 28 Mei 2023 ini dapat digunakan kaum muslimin untuk menentukan arah kiblat dengan tepat.
Caranya:
- Letakkan benda tegak pada tempat yang rata.
- Amati jatuhnya bayangan yang terbentuk oleh cahaya matahari pada 28 Mei 2023 jam 16:18 WIB
- Bayangan yang terbentuk pada jam itu menujuk arah kiblat.
Catatan:
Info terkait Rashdul Kiblat bisa dilihat di Almanak Islam 1444 H, Aplikasi Islamic Times, juga program Hisab Astronomis v 0.4.
Bandung
Kamis, 25 Mei 2023/ 5 Zulqo'dah 1444 H.
[]