Ya, ungkapan tersebut memang tepat untuk menggambarkan pohon sawit. Pada hari kedua mendampingi Ketua Umum PP Persis dalam kunjungan kerja ke Provinsi Riau, perjalanan selama sekitar enam jam dari Bandara Sultan Syarif Kasim menuju Kabupaten Rokan Hulu, pemandangan yang menyambut kami adalah perkebunan sawit yang melimpah di sepanjang jalan.
Julukan "Pohon Berbuah Emas" bagi pohon sawit tidaklah berlebihan, mengingat hasil yang didapat dari penanaman pohon ini sebanding dengan memiliki harta berharga.
Pohon sawit yang telah tumbuh selama tiga tahun akan menghasilkan hasil yang luar biasa. Satu hektar lahan dapat menghasilkan sekitar Rp 2 juta bersih per bulan. Dengan memiliki hanya sepuluh hektar saja, sudah cukup untuk menghasilkan Rp 20 juta per bulan. Biaya pemeliharaan relatif rendah, dengan pemupukan dilakukan hanya setiap enam bulan sekali dan pembersihan pelepah dilakukan sekali dalam setahun. Usia produktif pohon sawit dapat mencapai 30-40 tahun.
Tujuan kunjungan Ketua Umum PP Persis kali ini adalah untuk mengkaji strategi apa yang akan segera dilakukan dalam rangka pemberdayaan wakaf seluas 100 hektar. Wakaf ini merupakan inisiatif dari Bunda Nur, pemilik perusahaan pengelolaan kebun sawit yang dikenal dengan nama PT AMR.
Setelah mendapat penjelasan yang jelas dari Bunda Nur dan melihat langsung lokasi kebun yang akan ditanami dengan pohon sawit, hampir dapat disepakati bahwa tanah wakaf tersebut akan segera dimanfaatkan. Pembangunan akan dimulai dengan menanam pohon sawit di area seluas 5-10 hektar terlebih dahulu, dengan rencana untuk menambah 10 hektar berikutnya setelah area pertama mulai menghasilkan.
Dengan niat yang tulus karena Allah, agar manfaat dari wakaf ini terus mengalir dalam bentuk pahala, kami mohon doa agar rencana mulia ini dapat segera diwujudkan.
*Catatan kecil selama mendampingi kunjungan Ketua Umum PP Persis ke Provinsi Riau, 19-23 Mei 2024.
Mohamad Faisal Nursyamsi Wakil Sekretaris Umum PP Persis