Upaya Orang Tua dalam Memilih Sekolah Terbaik Untuk Anak

oleh Reporter

12 Juli 2016 | 08:48

A.Pendahuluan Pada dasarnya pendidikan itu bermula dari rumah, yang dikenal dengan istilah Al Ummahaat madrasatul uula lil abnaa’ yaitu para ibu adalah tempat pendidikan pertama untuk sang anak, atau secara umum bahwa kedua orang tuanya merupakan sarana pendidikan pertama dan sangat menentukan bagi masa depan sang anak. Memberikan pendidikan kepada anak merupakan kewajiban orang tua yang harus di laksanakan. Ini berdasarkan nash-nash secara umum dari Al Quran dan As- Sunnah  ataupun secara naluri insaniyah yang sudah seharusnya peduli akan hal tersebut. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah disebabkan oleh perkembangan dan kemajuan masyarakat yang pesat, sehingga menimbulkan defferensiasi (perbedaan) dan spesialisasi yang meluas. Kondisi masyarakat menuntut anak untuk mempersiapkan diri secara baik, agar dapat memasuki kehidupan yang lebih baik, dengan berbagai spesialisasi lapangan kerja, yang memerlukan pengetahuan, keterampilan dan keahlian kerja yang profesional. Dalam keadaan tersebut, keluarga tidak mampu lagi memberikan pendidikan kepada anak sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat tersebut. Maka diselenggarakanlah  lembaga pendidikan yang teratur yaitu lembaga pendidikan sekolah. Lembaga pendidikan sekolah, atau sering disebut lembaga pendidikan formal, kegiatannya diselenggarakan secara sengaja, berencana dan sistematis, dalam rangka membantu anak didik mengembangkan potensinya. Sangat disayangkan fenomena di sekitar kita banyak orang tua awam yang hanya bermodal kantong tebal kurang tepat dalam memilih lembaga pendidikan, mereka hanya berorientasi pada keberhasilan di dunia sehingga mereka hanya memilih sekolah favorit yang ternama dan bergengsi walaupun harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Bahkan banyak pula orang tua yang beragama Islam salah memilih sekolah yang baik bagi anak anaknya. Hal tersebut dimungkinkan karena ada banyak faktor diantaranya kurangnya informasi tentang sekolah Islam yang baik, kurang paham bahwa sekolah sebagai sarana bimbingan, pengarahan pada dasar-dasar keilmuaan yang jika salah memilih akan berdampak pada kerugian yang mungkin timbul karena kesalahan pendidikan yang diterimanya. Selain itu faktor lain yang luput dari pemahaman para orang tua bahwa sekolah formal sedianya dijalankan sesuai dengan visi, misi dan tujuan institusional itu sendiri, dan bisa dibayangkan jika visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan tersebut jauh dari nilai-nilai agama Islam. Oleh karena itu,  apabila para orang tua salah memilih sekolah, maka janganlah terlalu berharap dapat memiliki anak yang shalih dan berhasil dunia dan akhiratnya.  
  1. Pembahasan
Memberi pendidikan untuk anak adalah bagaikan menorehkan tinta di atas lembaran kosong. Kalau kita menorehkannya dengan tinta berkualitas jelek, dengan asal-asalan, maka jangan harap akan mendapatkan hasil yang baik. Lain halnya jika kita menorehkannya dengan tinta emas dan dengan penuh kecermatan serta kehati-hatian, insya Allah kita akan mendapat hasil yang memuaskan. Dalam firman Allah SWT., menyatakan hendaklah para orang tua khawatir terhadap pendidikan dan masa depan anak-anaknya, seperti dalam firman-Nya : وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا Artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya (mereka) meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”(An Nisa 9) Seiring dengan bertambahnya usia dari anak-anak tentunya mereka membutuhkan sarana untuk mengembangkan wawasannya serta pengenal lingkungan lebih luas, oleh karenanya membutuhkan proses pendidikan berlanjut ke lembaga-lembaga pendidikan formal ataupun non formal. Ini menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk mencari lembaga pendidikan atau sekolah yang baik untuk anak demi masa depan dunia dan akhiratnya. Pada hakekatnya pembinaan yang dilakukan oleh sekolah dan tanggungjawab yang dipikul sekolah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
  1. Sekolah sebagai wadah atau lembaga yang meneruskan dan mengembangkan pendidikan yang telah diletakkan oleh orang tua di rumah dan di lingkungan sosial;
  2. Sekolah diharapkan mampu meluruskan dan mengarahkan dasar-dasar pendidikan yang kurang baik menurut teori Ilmu pendidikan agar dapat dicegah kerugian yang mungkin timbul karena kesalahan pendidikan awal atau kesalahan lingkungan yang tidak terkontrol;
  3. Sekolah sebagai lembaga yang seharusnya mampu meletakkan dasar-dasar ilmiah dan keterampilan untuk dapat dikembangkan selanjutnya;
  4. Mempersiapkan anak didik dengan pengetahuan dasar yang memungkinkan anak dapat menghadapi lingkungannya sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dan memulai penghidupannya sesuai dengan kemampuan dan kemudahan yang tersedia di lingkungan masing-masing.
  Mengkaji hakekat pembinaan sebuah sekolah yang dipaparkan diatas, maka sekolah sebenarnya bukan hanya sarana dan tempat singgah anak untuk menempuh pendidikan ke jenjang-jenjang berikutnya, namun sekolah akan mampu mewarnai prilaku dan tabiat baik atau buruk bagi anak. Oleh karena itu misi orang tua adalah memilih sekolah terbaik bagi anak-anaknya. Selain itu, secara fungsional, sekolah dalam konteks pendidikan memiliki banyak peranan, diantaranya:
  1. Membantu mempersiapkan anak didik agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dapat dipergunakannya dalam kehidupannya.
  2. Membantuk mempersiapkan anak didik agar menjadi anggota mayarakat yang memiliki kemampuan memecahkan permasalahan hidup dan kehidupan,
  3. Sekolah juga berfungsi meletakkan dasar-dasar hubungan sosial yang harmonis dan manusiawi.
  4. Membantu anak didik menjadi muslim, mukmin dan muttaqien sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensinya masing-masing.
  Setiap orang tua memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Terbaik menurut mereka memang memiliki definisi yang berbeda. Ada yang terbaik karena programnya, biayanya, fasilitasnya, atau berbagai kriteria lain, namun terlepas dari pilihan tersebut, hendaklah setiap orang tua harus mempertimbangkan banyak kompponen lainnya. Menurut Psikolog dan pengamat pendidikan anak Ka Seto Mulyadi yang dikutip dari Kompas.com., setidaknya ada tujuh  kriteria yang menjadi acuan orang tua dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak, yaitu 1) Visi misi yang jelas, 2) Tenaga Pengajar, 3) Kondisi sekolah dan lingkungan, 4) Jarak sekolah, 5) Kesesuaian minat-bakat dan kebutuhan anak, 6) Durasi waktu bersekolah, dan 7) Kesiapan finansial orang tua. Pendapat tersebut di atas, perlu kita kaji secara mendalam mengapa komponen  tersebut harus menjadi fokus pertimbangan dalam pemilihan sekolah oleh orang tua Islam, yaitu; Pertama, Visi, misi, dan tujuan sekolah. Harus dipahami oleh para orang tua bahwa visi, misi dan tujuan sekolah akan menentukan kurikulum yang akan dikembangkan, “sesuaikah visi, misi dan tujuan  sekolah tersebut dengan pandangan pendidikan di keluarga dan harapan orangtua?”.  Disarankan, para orang tua sebaiknya memilih sekolah yang kurikulumnya didesain untuk mempelajari apa yang diperintahkan Allah SWT dan mengarahkan siswa untuk mencintai dan mentaati Allah dan rasul-Nya. Maka, pilihan sekolah dapat jatuh pada sekolah yang berbasis Islam sebagai prioritas, sebab tentunya sekolah tersebut akan mengajarkan hikmah ilahiyah, baik dalam ilmu ibadah maupun ilmu umum. Siswa diajarkan bukan hanya menghafal namun juga memahami dan menerapkan ilmu agama tersebut sehingga dapat berperilaku sesuai ajaran Islam. Kedua, para orang tua dituntut untuk mengenal siapa Pendidik atau Guru. Sebaiknya orang tua memilih sekolah yang memiliki para pendidik yang berakhlak Islam, kompetensi, profesionalisme dan kemampuan komunikasi yang baik. Pengajar harus dapat bekerjasama dengan orang tua dalam memantau perkembangan belajar anak. Orang tua pun berhak melihat CV (riwayat hidup) tiap pengajar untuk memastikan bahwa sekolah yang diminati menerapkan standar kualitas dalam merekrut tenaga pendidik mereka. Anda juga bisa bertanya pada orang lain yang Anda kenal yang putranya bersekolah di sekolah yang Anda pilih. Ketiga, pertimbangan lainnya dalam memilih sekolah adalah perhatikan kondisi sekolah dan lingkungan di sekitarnya, termasuk kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah. Fasilitas sekolah tidak harus mewah namun aman dan nyaman, sehingga anak dapat lebih fokus dalam kegiatan belajar mengajar. Fasilitas penunjang tersebut antara lain berupa ruang kelas yang bersih dan lapang, adanya laboratorium, kantin yang higienis, perpustakaan dan ruang ibadah dan sebagainya. Tentu saja sekolah bukan faktor utama penentu keberhasilan dan masa depan anak, namun selayaknya sebagai orangtua kita berikhtiar memilih sarana yang baik bagi anak dalam menggapai cita-citanya. Keempat, selain itu, para orang tua juga harus memperhitungkan jarak sekolah dari rumah. Jangan sampai terlalu jauh sehingga anak lelah di jalan dan tidak semangat belajar. Namun sekarang banyak fasilitas Asrama atau pondokan yang disediakan, hal tersebut bukan berarti aman bagi orang tua, kalau pengasuh pondoknya justru tidak memiliki tanggungjawab dan akhlaq Islam pula, inipun haruslah menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam memilih sekolah. Kelima, Pertimbangan kemampuan orang tua yang menyangkut pembiayaan sekolah. And last but not least, pikirkan matang-matang kemampuan finansial Anda untuk membayar segala biaya yang dibutuhkan, baik uang pangkal maupun uang bulanan ke depannya. Pastikan Anda memiliki sumber-sumber dana yang cukup untuk konsisten membayar ke depannya, jangan sampai anak harus berhenti di tengah studi dikarenakan keterbatasan masalah finansial ini. Keenam, hal penting lainnya bagi orang tua jika hendak menentukan pilihan sekolah bagi anak-anaknya adalah berdiskusi dengan anak, hargai anak untuk mengemukakan pendapatnya. Yang harus menjadi perhatian bagi orang tua adalah jikalau pilihan anak tidak sesuai bahkan jauh dari nilai-nilai Islam, maka berilah pengertian pada anak sehingga anak mampu memahami akan pilihannya yang salah. Pemilihan sekolah yang tepat akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak. Peran sekolah bukan hanya tempat mengenyam pendidikan formal, namun juga merupakan miniatur kehidupan, karena di dalam sekolah anak belajar bersosialisasi dan lingkungan sekolah sangat berperan membentuk karakter seorang anak.
  1. Kesimpulan
Sebagai orang tua yang beragama Islam tentu kita harus lebih selektif dalam memilih sekolah untuk anak-anak kita, sebaiknya memilih sekolah yang bernuansa Islam pula. Pendidikan akhlak dan agama merupakan hal yang tidak boleh terlupakan apalagi ditinggalkan semata-mata mengejar kesuksesan duniawi. Perlu diketahui juga oleh orang tua bahwa tidak semua institusi pendidikan formal mengajarkan tentang akhlak dan keagamaan. Untuk itu, sebagai orang tua sangat perlu agar lebih selektif dalam memilih jenjang pendidikan untuk anak-anak. Jangan sampai salah dan menyesal di belakang hari. Untuk mencapai itu semua sangat penting bagi umat Islam memasukkan anak-anaknya ke sekolah terpadu, madrasah, pesantren dan perguruan tinggi bercirikan Islam, atau sekurang-kurangnnya pada lembaga sekolah umum yang memperhatikan dan ikut secara aktif mendukung program-program kegiatan ke-Islaman sebagai warna lembaga baik secara moral dan meterial. Sebab, dari lembaga pendidikan itulah diharapkan akan lahir manusia dewasa yang kerena iman dan ilmunya akan menjadi Imam bagi orang-orang yang bertaqwa. Allahu `Alam bi  Showab Ela Hodijah Noor.
Reporter: Reporter Editor: admin