Garut, 1 Juni 2016. Pesantren Persatuan Islam No. 99 Rancabango menggelar Wisuda Santri Mu’allimin Angkatan XXIII tahun 2016 bertempat di Kompleks Pesantren Persis No. 99 Rancabango Garut. Jumlah santri yang di wisuda sebanyak 91 orang terdiri dari 46 orang santri laki-laki dan 45 orang santri perempuan.
Acara di mulai dengan penampilan kesenian longser santri tingkat Tsanawiyyah dan Ibtidaiyyah PPI No. 99 Rancabango. Grup kesenian longser ini berbeda dengan kebanyakan grup kesenian longser yang lainnya. Perbedaan terletak pada pemeran Nini yang ditiadakan. Jadi hanya pemeran Aki yang “mapag” para santri calon wisudawan tersebut.
Lutfi Lukman Hakim, Lc. M.H.I selaku Mudir Am Mu’allimin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para orang tua santri yang sudah berkenan menyekolahkan putra putrinya di Pesantren Persis Rancabango dan dalam kesempatan tersebut beliau bermaksud mengembalikan kembali para santri kepada orang tuanya setelah 3 tahun lamanya mereka menuntut ilmu di Pesantren Persis No. 99 Rancabango.
Meskipun nilai rata-rata Ujian Nasional Santri Pesantren Persis No. 99 Rancabango minin, namun H. Lutfi Lukaman Hakim, Lc.M.H.I tidak mempermasalahkan dan tetap merasa bangga karena nilai tersebut didapatkan dari hasil kejujuran mengerjakannya. “Asup surga mah moal ditinggali tina nilai UN tapi ditentukan ku kadar iman jeung kataqwaan” tegasnya. Dalam penutup sambutannya H. Lutfi Lukman Hakim, Lc. M.H.I berpesan kepada para santri untuk mengamalkan seluruh ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupannya di masyarakat.
Pada kesempatan ini hadir pula Ketua PD Persis Garut Drs. Ena Sumpena, M.Pd.I dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi yang mendalam terhadap para santri lulusan Pesantren Persis No. 99 Rancabango dan mendo’akan semoga santri lulusan Pesantren Persis No. 99 Rancabango semakin bertambah kualitas dan kuantitasnya. Menurut beliau jumlah santri Pesantren Persis No. 99 Rancabango adalah yang terbesar kedua setelah Pesantren Persis Rancabogo.
Prosesi wisuda pun berjalan dengan khidmat dan mengharukan. Banyak para santri yang menangis haru ketika naik ke atas panggung untuk menerima ijazah dan pemindahan tali toga oleh KH. Aceng Zakaria. Para orang tua pun ikut menangis haru ketika menyaksikan para putri putrinya naik ke podium kehormatan.
Aceng Zakaria selaku Mudir Am Pesantren Persis No. 99 Rancabango memberikan Khutbah Wada (Khutbah Terakhir) pada acara tersebut. Dalam khutbah Wadanya beliau menyampaikan harapan kepada para santri supaya tidak terjerumus kedalam pergaulan remaja masa kini yang sangat memperihatinkan serta supaya bisa menjaga akhlakul karimah karena kedatangan mereka akan dinantikan oleh masyarakat di daerahnya masing-masing. Khutbah Wada tersebut disampaikan melalui dua bahasa yaitu bahasa arab dan bahasa Indonesia.
Prosesi acara wisuda santri mu’allimin Pesantren Persis No. 99 Rancabango di akhiri oleh Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PP Persis KH. DR Jeje Jaenudin. (Reporter : Agus Nurputra)