Oleh: Dr. Dedeng Rasyidin, M.Ag
B. Dzulkarnain Menjelajah Berda’wah
Di dalam Al-Qur’ân kisah Dzulkarnain tidak banyak disebut Allah, kecuali dalam surat al-Kahfi: 83-101, yang kisahnya dikaitkan Allah dengan kisah Ya’juj dan Ma’juj. Sementara Ya’juj dan Ma’juj disebut 2 kali dalam Al-Qur’ân, selain pada al-Kahfi: 94 juga pada al-Anbiya: 96. Dalam Al-Qur’ân dijelaskan Allah, jelajah Dzulkarnain ke Maghrib Syamsi (wilayah barat) Mathla’ Syamsi (wilayah Timur) dan Jelajah ke wilayah Syimal / utara.
1.Jelajah Dzulkarnain ke arah Barat
فَأَتْبَعَ سَبَبًا {} حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْمًا قُلْنَا يَاذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَن تّتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا {} قَالَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُّكْرًا {} وَأَمَّا مَنْ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَآءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا. { الكهف : 85 – 88 }
“Maka diapun menempuh suatu jalan. (.:) Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenamnya matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata:"Hai Dzulqarnain,kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka". (.:) Berkata Dzulqarnain:"Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Rabbnya, lalu Dia mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (.:) Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah Kami". (QS. 18: 85-88)
Ayat di atas menjelaskan Dzulkarnain pergi menjelajah ke kawasan Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain; a) kawasannya, b) sifat kaum yang dihadapi, c) dan da’wahnya.
a.Kawasan Maghrib al-Syamsi
Al-Maraghi (VI:15) menjelaskan, Dzulkarnain ingin ke Maghrib, maka ia menempuh jalan yang dapat mengantarkannya dengan ilmu, kekuatan atau alat-alat. Ia sampai ke منتهى الأرض/ujung bumi sebelah Barat, yang tidak mungkin dapat sampai padanya tanpa izin Allah swt. Ia berada di kawasan Laut Samudra Atlantik. Dia melihat matahari terbenam ke dalam laut yang berlumpur hitam dan di sana dia mendapatkan segolongan ummat.
Untuk dapat sampai ke kawasan Barat, Al-Qur’ân menjelaskan dengan kalimat سببا yaitu طريقا يوصله إليه من علم أو قدرة أو الة / jalan yang menyampaikan kepadanya dengan ilmu, kekuatan, atau dengan alat. Dia pergi ke Tunisia, ke مرّاكسّ / maroko.
Al-Wadih (II:434) menjelaskan مغرب الشمس= نهاية الأرض menurut Imam ar-Razi dalam Al-Wadhih, itu adalah dalil bahwa bumi itu bulat, dan langit-langit itu mengelilingi, matahari itu ada di orbitnya. Dzulkarnain sampai ketempat yang tidak ada keramaian manusia Dan kata سببا asalnya الحبل lalu digunakan bagi setiap sesuatu yang menghantarkan pada tujuan.Al-Jauzi (V:183) menyebutkanسببا = ilmu yang dapat menghantarkan pada yang ia inginkan yaitu ilmu tentang perjalanan dan penjelajahan. Jika ia pergi pada satu kaum, ia bawa tentara. Suyuthi (V:435) menjelaskan سببا = ilmu untuk dapat berbicara dengan kaumnya sesuai bahasa mereka. Sementara قوما = daerah yang mempunyai dua belas pintu. M. Romli (531) menjelaskan jalan yang membawa ke Magrhib sampai ke tempat terbenamnya matahari/ujung bumi, matahari terbenam ke dalam air laut yang rupanya hitam. Hasbi al-Sidiqi (II:800) menjelaskan مغرب الشمس = ujung daratan sebelah barat, tempat terbenamnya matahari yaitu tempat pantai laut Atlantik.
BACA JUGA:Dzulkarnain Da’i Penjelajah Dunia Dalam Al-Qur’ân (Bagian Satu)