Penutup
Dengan demikian, fakta sejarah menunjukkan bahwa Jamiyyah PERSIS—walau dalam jangka waktu yang relatif sebentar—pernah dipimpin oleh tuan M. Natsir. Selama periode akhir tahun 1939 hingga datangnya balatentara Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, tokoh muda PERSIS Natsir menjadi juru kemudi Jami’iyyah. Sebagai Ketua Umum PB PERSIS. Hingga akhirnya Jam’iyyah PERSIS dibubarkan balatentara Jepang pada Maret 1942.
Selama ini, sejarah PERSIS yang telah disusun kadung menyatakan bahwa rangkaian Ketua PERSIS dimulai oleh KHM. Zamzam (1923-1942) kemudian dilanjutkan berturut-turut oleh KHM. Isa Anshary (1948-1960), KHE. Abdurrahman (1962-1983), dan seterusnya. Dengan adanya fakta baru dalam tulisan ini, maka rangkaian para Ketua PERSIS itu mestilah direvisi. Bahwa antara M. Zamzam dengan M. Isa Anshary, terselip M. Natsir sebagai Ketua PB PERSIS periode Juni 1939 - Maret 1942.
Wallahu a’lam.
BACA JUGA: Mengenang 74 Tahun Mosi Integral Mohammad Natsir
