سورة البقرة
SURAT AL-BAQARAH
(Sapi Betina)
Surah ke 2: 286 Ayat
Ayat 197-203
﴿ اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ١٩٧ ﴾
197. (Musim) Haji itu beberapa bulan yang termaklum.208) oleh itu barang siapa telah memberatkan209) (atas dirinya ibadat) haji (bulan-bulan) itu, maka tidak boleh sekali kali rafats,210) dan tidak boleh sekali kali fusuq211) dan tidak boleh sekali kali berbantah212) di dalam haji; dan apa-apa kebaikan yang kamu buat, diketahui oleh Allah;213) dan hendaklah kamu mengambil bekal;214) karena sebaik-baik bekalan itu ialah bakti; dan hendaklah kamu berbakti kepadaKu hai orang-orang yang beriman!
﴿ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكُمْ ۗ فَاِذَآ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدٰىكُمْ ۚ وَاِنْ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤلِّيْنَ ١٩٨ ﴾
198. tidak mengapa kamu mencari rezeki dari Tuhan kam,215) Maka apabila kamu berduyun-duyun berpisah dari (gunung) arafah, hendaklah kamu menyebut Allah di Masy’aril-Haram216) dan hendaklah kamu sebut Dia sebagaimana Ia pimpin kamu;217) dan sesungguhnya dahulu dari itu,218) adalah kamu sebagian daripada orang-orang yang sesat.
﴿ ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ١٩٩ ﴾
199. Kemudian, hendaklah kamu turun dari tempat yang orang-orang turun,219) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu Pengampun, Penyayang.220)
﴿ فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ٢٠٠ ﴾
200. Maka apabila kamu selesaikan ibadat-ibadat haji kamu, hendaklah kamu menyebut-nyebut Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut bapak-bapak kamu221) atau (dengan) sebutan yang lebih (daripada itu). Maka dari antara orang-orang itu ada yang berkata: “Hai Tuhan kami! Berilah kepada kami (kebaikan) di dunia”. Padahal tidak ada baginya bahadian (baik) di akhirat.222)
﴿ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ ٢٠١ ﴾
201. Dan di antara mereka itu ada yang berkata: “Hai Tuhan kami! Berilah kepada kami (kehidupan) yang baik di dunia dan (kehidupan) yang baik di Akhirat, dan peliharakanlah kami dari siksaan neraka!”
﴿ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ٢٠٢ ﴾
202. mereka itu akan dapat bahagian yang baik dari apa yang mereka telah kerjakan; dan Allah itu Pengira yang cepat.
﴿ ۞ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ٢٠٣ ﴾
203. Dan sebutlah Allah223) dalam beberapa hari yang ditentukan224) Maka barang siapa terburu-buru di dalam dua hari, tidak ada dosa atasnya; dan barangsiapa terkemudian, tidak ada (juga) dosa atas-nya,225) (yaitu) bagi orang yang terpelihara (daripada kejahatan)226) dan hendaklah kamu takut kpada Allah; dan ketahuilah bahwa kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan.
_____________________________
208) Musim orang kerjakan haji itu tiga bulan, yaitu Syawwal, Dzul Qa’dah, dan Dzul Hijjah, yakni boleh mulai ia berniat mengerjakan ibadat haji dari permulaan syawal, dan boleh juga sesudah itu, dan penghabisan pekerjaan haji itu ialah pada tanggal 10 Dzul Hijjah.
209) Maksudnya, barangsiapa telah berihram, yaitu berniat masuk mengerjakan ibadat haji.
210) “Rafats” diartikan sentuh. Sentuh itu ada tiga macam:
a. Sentuh dengan lidah, yaitu mengeluarkan perkataan-perkataan kepada isteri di dalam hal persetubuhan, yang mana tidak manis didengar oleh orang lain.
b. Sentuh isteri dengan tangan, sentuhan mana tidak patut dilihat orang.
c. Sentuh badan, yaitu percampuran yang sudah maklum.
Maka orang berihram, terlarang mengerjakan itu, teristimewa mengeluarkan perkataan-perkataan kotor yang memang dikeji.
211) “Fusuq” artinya melanggar perintah, yaitu berburu, memakai bau-bauan dan memakai pakaian yang terjahit, teristimewa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan jahat yang memang terlarang.
212) Ibadat haji itu kalau dipandang dengan pikiran, bolehlah dikatakan maksudnya Mu’tamar Islam yang terbesar sekali tiap-tiap tahun. Di situ tentulah ada wakil-wakil atau pemimpin-pemimpin dari kaum-kaum Islam yang di seluruh dunia. Di situ tak dapat tiada tentu ada perundingan dan permusyawaratan. Biasanya di permusyawaratan yang besar itu, lebar pembicaraanya; dan lebar pembicaraan itu sering membawa kepada berbantahan, dan perbantahan itu pula sering menyebabkan tidak ada buah permusyawaratan. Lantaran itulah, nampaknya dilarang berbantah di waktu itu.
213) “Apa-apa kebaikan yang kamu buat, diketahui oleh Allah” itu maksudnya ada dua macam;
a. Maksudnya, bahwa orang yang bermusyawarah itu sering menunjuk-nunjukkan yang masing-masing telah berbuat, maka dengan ayat ini seolah-olah Allah berkata bahwa janganlah kamu bermegah-megah dengan kebaikan kamu, karena apa-apa kebaikan kamu itu Aku akan balas.
b. Maksudnya bahwa selain daripada menjauhi larangan-larangan Allah yang tersebut itu, apa-apa kebaikan yang kamu buat, diketahui oleh Allah dan Ia akan balas dengan ganjaran atas perbuatan itu.
214) Maksudnya, bahwa mengerjakan ibadat haji itu, hendaklah kamu jadi orang-orang yang mendapat bekal untuk Akhirat, yaitu jadi orang-orang yang baik dan berbakti kepada Allah.
215) Menurut adat Jahiliyyah bahwa di musim haji, tidak boleh orang-orang berdagang; dan adat ini diturut olh sebagian daripada Muslimin hingga mereka tutup kedai mereka pada musim haji, maka datang firman Allah itu menerangkan, bahwa tidak mengapa dan tidak dosa kamu mencari rejeki Allah, yaitu dengan bekerja atau berdagang.
216) Al-Masy’aril-Haram itu artinya, satu tempat tanda yang mulia, yaitu Musdalifah. Maksudnya, bahwa orang-orang yang berwuquf di Arafah itu, apabila turun ke Musdalifah, hendaklah mereka menyebut-nyebut Allah di tempat yang bernama al-Masy’aril Haram dengan do’a. takbir (Allahu Akbar), tahlil (lailaha illahllah), talbiyah (Labaik, Allahumma Labaik).
217) Maksudnya, hendaklah kamu sebut, ingat dan minta kepada Allah menurut sebagaimana Ia pimpin dan ajar kamu, yaitu janganlah kamu ingat dan minta kepada Allah dengan menggunakan perantara (wasilah) sebagaimana yang diperbuat kaum jahiliyah.
218) Maksudnya, bahwa sebelum dapat pimpinan dan ajaran dari Allah, adalah kamu sekalian termasuk di dalam golongan yang sesat.
219) Menurut riwayat, bahwa kaum Quraisy yang masih berpegang kepada adat dan cara lama, mereka merasa hina bercampur baur. Untuk menghilangkan adat dan perasaan itu, Tuhan perintah supaya mereka bersama-sama turun dari tempat yang orang-orang ramai turun, karena dengan turun bersama-sama itu akan terhapus perbedaan.
220) Maksudnya, bahwa kalau kamu minta ampun atas takabbur kamu, niscaya diampunkan oleh Allah, karena Allah itu Pengampun, Penyayang.
221) Menurut riwayat, bahwa sesudah habis mengerjakan haji, biasanya orang-orang Arab duduk di Mina, antara masjid dan gunung. Di situ mereka menceritakan kebaikan, keberanian, kepintaran, datuk nenek masing-masing. Dan juga mereka bersyair dan berpantun di situ. Sekalian itu tidak lain melainkan dengan maksud bermegah diri dan memuliakan golongan masing-masing.
222) Maksudnya bahwa orang yang meminta kesenangan dunia saja itu tidak akan dapat kesenangan Akhirat.
223) Yaitu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan haji dengan bertakbir dan mengucap “Labbaika Allahhumma Labaika…” sebagaiamna yang tersebut di bab haji.
224) Maksudnya, tiga hari tasyriq, yaitu hari hari yang kesebalas, dan kedua belas, dan ketiga belas daripada bulan Dzul Hijjah
225) Maksudnya, bahwa tidak berdosa orang yang berpisah daripada Mina ke Makkah pada hari yang kedua daripada hari tasyriq. Orang yang terkemudian itu maksudnya ialah orang yang berpisah daripada Mina pada hari yang ketiga pada hari tasyriq.
226) Maksudnya lekas berpisah atau lambat berpisah daripada Mina itu tidak jadi berdosa bagi orang yang terpelihara dirinya daripada kejahatan. Difaham dari situ, bahwa orang-orang yang lekas atau lambat berpisah dari sana dengan satu maksud atau satu urusan yang tidak baik itu dipandang dosa.
BACA JUGA:Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 196