Dalam pidato kuncinya, Prof. Atip Latifulhayat menekankan pentingnya generasi muda untuk memiliki prinsip yang kokoh dan kemampuan bernalar.
"Anak muda jangan mudah terjebak nostalgia seperti orang tua. Menalar masa lalu secara optimal akan membantu kita menalar masa depan dengan baik," ujarnya.
Prof. Atip juga memberikan nasihat penting terkait mentalitas pemimpin. "Seorang pemimpin jangan pernah mengeluh atau curhat. Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menelan derita sendiri dan menjadi telinga bagi keresahan orang yang dipimpin," tegasnya.
Ahmad Taufik Nurdin, Ketua SC sekaligus Ketua Bidang Jam’iyyah (Organisasi), menyampaikan bahwa Muskernas IV dihadiri oleh sembilan Pimpinan Wilayah Pemuda PERSIS, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
"Setiap langkah kecil yang diambil oleh para Pimpinan Wilayah ini menjadi energi besar untuk menggerakkan dakwah ke seluruh pelosok negeri," ujar Ahmad.
Muskernas IV Pemuda PERSIS menjadi momen penting untuk evaluasi, inovasi, dan kolaborasi menuju penguatan dakwah jam’iyyah dalam menghadapi tantangan zaman.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap Muskernas III PP PERSIS: Seruan untuk Perbaikan Mental, Spiritual, dan Sosial Bangsa