J. Al-Halfu
Al-Halfu artinya sumpah. Sumpah yang termasuk kepada jenis syirik adalah bersumpah dengan menggunakan selain Allah. Sabda Nabi Saw,
من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك {رواه الترمذى}
Dan dalam riwayat Abu Dawud yang bersumber dari Hudzaifah, Rasulullah Saw bersabda,
لاتقولوا ماشاء الله وشاء فلان ولكن قولوا ماشاء الله ثمّ شاء فلان {أبو داود}
Dijelaskan oleh Abdurrahman bin Hasan (1979:427) bahwa ma’tuf (berhubung) dengan mempergunakan huruf al-Wawu menunjukkan kepada persamaan dengan ma’tuf ‘alaih (yang di hubungkan). Sedangkan menyamakan makhluk dengan khaliq adalah syirik. Berbeda ma’tuf menggunakan tsumma, yang mengandung arti,
متراخيا عن المعطوف عليه
“Yang mengandung makna tertinggal jauh atau berbeda jauh dari ma’tuf ‘alaihnya”.
Jenis syirik selain dari yang disebutkan di atas diungkapkan oleh Ibnu al-Taimiyyah (1991:130) yaitu,
1. Al-Dibhu li ghairillâh, yaitu sembelihan yang bukan karena Allah, ditunjukkan oleh ayat al-Quran dan Hadist Nabi Saw,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah”. (Qs. Al-Kautsar [108]:2)
لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ {مسلم عن علي}
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah”. (HR. Muslim dari Ali)
2. Al-Nadru lighairillâh, yaitu Nadzar yang ditunjukkan bukan untuk Allah Swt, padahal nadzar termasuk amal dari antara amal yang mendekatkan diri kepada Allah,
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat dzhalim tidak ada seorang penolongpun baginya”. (Qs. Al-Baqarah [2]:270)
من نذر أن يطيع الله فليطعه, ومن نذر أن يعصي الله فلايعصه {البخارى عن عائشة}
3. Al-Istighâtsatu bighairillâh, adalah meminta dihilangkan dari kesulitan yang menimpa pada seseorang atau banyak orang. Dia termasuk jenis do’a. Istighatsah selain kepada Allah termasuk pekerjaan syirik. Hal ini ditunjukkan oleh al-Quran dan hadits Nabi Saw,
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang bertutut-turut”. (Qs. Al-Anfal [8]:9)
كان في زمن النبي ص منافق يؤذّى المؤمنين فقال بعضهم قوموا بنا نستغيث برسول الله ص م من هذا المنافق فقال النبي ص م إنّه لايستغاث بي وإنّما يستغاث بالله {رواه الطبرانى}
4. Al-Isti’âdzatu bighairillâh, yaitu memohon perlindungan kepada selain Allah termasuk kepada pekerjaan syirik. Ini ditunjukkan oleh al-Quran dan hadits Nabi Saw,
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
“Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”. (Qs. Al-Jin [72]:6)
Ayat ini menjelaskan ada di antara orang-orang Arab, bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu. (al-Harmain, 983)
من نزل منزلا, فقال : أعوذ بكلمات الله التامات من شرّ ما خلق لم يضرّه شيئ حتى يرحل من منزله ذالك {مسلم عن خولة بنت حكيم}
DAFTAR PUSTAKA
Al-Raghib al-Ashfahani, Mu'jam Mufradat alfadz Alquran, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Baerut, Lubnan, 2004
Abdurrahman Faudah, Min Ma'ani Alquran, Dar al-Katib al-'Arabi, Baerut, tt.
Ahmad bin Taimiyah al-'Arabi, Majmu'ah al-Tauhid, Dar al-Fikr, Baerut, 1991.
Shalih bin Sa'id al-Sihimi, Mudzakirah al-'Aqidah, Jamiah Islamiyah, Madinah al-Munawarah, 1412.
Zuhair al-Tsawis, Syarh al-Aqidah al-Thahawiyah, Al-Maktab al-Islami, Baerut, 1391.
Muhamad al-Buraikan, Al-Madkhal Li Dirasah al-Aqidah al-Islamiyah, Dar al-Sunah, 1994.
Abd. Rahman Bin al-Hasan, Fath al-Majid Syarh Kitab al-Tauhid, Dar al-Fikr, 1979.
Mushthafa Inani, al-Wasith Fi al-Adab al-Arabi wa Tarikhihi, Dar al-'Araif, 1916.
Khadim al-Harmain al-Syarifain, Alquran wa Tarjamatu Ma'anihi, 1971.
BACA JUGA:Jenis-Jenis Perbuatan Syirik dalam Islam dan Dampaknya terhadap Tauhid (Bagian Pertama)