سورة البقرة
AL-BAQARAH
(SAPI BETINA)
Surah ke 2: 286 Ayat
Ayat 16-20
﴿ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ ١٦ ﴾
16. Mereka itu ialah orang-orang yang membeli kesesatan dengan (harga) jalan yang lurus. Lantaran itu, tidak akan beruntung perdagangan mereka; dan mereka itu bukan orang-orang yang terpimpin.
﴿ مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ لَّا يُبْصِرُوْنَ ١٧ ﴾
17. Perbandingan mereka itu (adalah) sebagai perbandingan orang yang menyalakan api, maka tatkala api itu telah menerangi apa-apa yang disekelilingnya, (tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya mereka, dan Ia biarkan mereka di dalam gelap gulita (dengan) tidak melihat.18)
﴿ صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ ١٨ ﴾
18. Yang tuli, yang bisu, yang buta. Lantaran itu, mereka tidak akan kembali.19)
﴿ اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ ١٩ ﴾
19. Atau seperti hujan lebat dari langit yang ada padanya gelap gulita dan guruh dan kilat, sedang mereka sumbatkan jari-jari mereka lantaran takut mati dari (suara) petir-petir; tetapi Allah itu pengepung orang-orang yang kafir.20)
﴿ يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ ٢٠ ﴾
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan-penglihatan mereka. Tiap-tiap kali (kilat) itu menerangi mereka, berjalanlah mereka padanya; dan apabila gelap buat mereka, berhentilah mereka; dan jika Allah mau, niscaya Ia hilangkan pendengaran dan penglihatan-penglihatan mereka, karena sesungguhnya Allah itu Berkuasa atas tiap-tiap sesuatu.21)
______
18) Keadaan orang-orang kafir dan munafik dengan Qur’an yang dibawa oleh Nabi itu, kalau dijadikan perbandingan, adalah Qur’an itu seperti satu pelita atau obor yang dibawa oleh Nabi buat menerangi kaum-kaum itu; tetapi setelah pelita itu menerangi orang-orang yang disekelilingnya, tiba-tiba mereka pejamkan mata mereka, dan tinggallah mereka di dalam gelap gulita, tidak melihat apa-apa.
19) Kaum kafir dan munafik itu ialah orang-orang yang tuli, bisu dan buta, karena mereka tidak mau mendengar, tidak mau menceritakan, dan tidak mau melihat kebenaran. Maka orang-orang yang begitu sifatnya, tentulah tidak akan kembali kepada jalan yang benar
20) Atau keadaan Qur’an dan kaum-kaum kafir dan munafik tersebut, kalau dibikin perbandingan, adalah kedatangan Qur’an itu sebagai kedatangan hujan lebat. Gelap gulitanya itu sebagai kepercayaan Ghaib yang ada padanya. Guruhnya itu ialah perntah-perintah berat, yang ada terkandung di dalamnya, seperti perang, buang berhala, buang adat-adat lama dan sebagainya. Kilatnya itu ialah tanda-tanda kebenaran Islam yang terlintas-lintas padanya. Kaum Kafir dan Munafik itu tutup telinga-telinga mereka, yakni mereka tidak mau mendengar ajakan dan ajaran Nabi Muhammad yang mereka rasakan seperti suara-suara petir, dengan cara-cara yang menunjukkan seolah-olah mereka takut mati (atau seolah-olah betul-betul mereka takut tersiksa sesudah mati lantaran menurut agama Muhammad). Tetapi Allah tidak akan lepaskan mereka yang tersebut dari pada siksaan yang mereka takuti itu.
21) Keterangan-keterangan yang ada di Qur’an atau yang ada di ajaran-ajaran Nabi Muhammad itu, sesungguhnya seperti kilat yang melintas-lintas sekali-sekali, tetapi sangat tajamnya, hingga menyilaukan pemandangan manusia. Buat kaum munafik, rupanya, kilat itu tidak berguna, dan mereka tidak menjadi kaum muslimin yang sebenarnya, hanya di waktu kilat itu menerangi mereka, yakni mendapatkan keuntungan bagi mereka di dalam peperangan, umpamanya, maka mereka beragama islam, tetapi di waktu tidak dapat hasil, atau ketika Islam dapat dikalahkan, maka mereka berhenti, atau mereka tidak turut orang-orang Islam. Allah beri penglihatan dan pendengaran bagi mereka, ialah untuk mereka gunakan di mana mestinya. Mereka tidak gunakan perabot-perabot itu di urusan yang berfaedah bagi mereka. Allah amat berkuasa mengambil kembali penglihatan dan pendengaran yang telah diberikanNya kepada mereka, tetapi Allah biarkan perkakas itu pada mereka, supaya mereka mendengar dan melihat kemajuan dan kemenangan agama Allah yang mereka tidak sukai itu.
BACA JUGA: Tafsir Al-Furqon Surat Al-Baqoroh Ayat 11-15